PANGANDARAN, VISINEWS.NET – Pada hari terakhir pendaftaran, Kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Pangandaran kedatangan bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati AMAN (Adang Hadari dan Supratman). Bapaslon AMAN mendaftarkan diri mereka untuk berkompetisi dalam pesta demokrasi di Kabupaten Pangandaran, Minggu (06/09/2020).
Pasangan ini didukung oleh parpol koalisi dengan jumlah 10 kursi DPRD, yaitu gabungan dari partai GOLKAR dan PKB.
Banyak pasang mata yang menyaksikan dan menghadiri acara tersebut. Terlihat dari beberapa seragam yang dikenakan para relawan pendukung diantaranya; WONG CILIK, BALAD RAMBO (Rambut Bodas), GARDAPAS, dan lain-lain.
Sebelum mendaftarkan diri ke kantor KPU, Bapaslon AMAN melakukan deklarasi di Lapang Wonoharjo. Deklarasi tersebut dihadiri oleh relawan yang menamakan diri mereka sebagai Relawan AMAN.
Kegiatan deklarasi di lapang Wonoharjo dan pendaftaran Bapaslon AMAN di KPU di hadiri oleh DEEP Kab.Pangandaran. DEEP Kabupaten Pangandaran aktif melakukan pemantauan dari awal tahapan pendaftaran dimulai. Koordinator DEEP kab.Pangandaran, Dedi menyampaikan bahwa dari pemantauan DEEP selama rangkaian acara pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati berlangsung nampaknya dari kubu keduanya masih banyak yang mengabaikan protokoler kesehatan. Tidak sedikit dari para relawan yang tidak menggunakan masker, social distancing juga tidak diterapkan ketika mereka di lapangan.
Dedi kemudian mengungkapkan kekecewaan kepada kedua tim Bapaslon baik JUARA maupun AMAN yang melupakan penerapan protokoler kesehatan covid-19. Bahwa kita masih dalam situasi pandemi yang vaksinnya belum ditemukan, dikhawatirkan jika terus diabaikan ada muncul kluster-kluster baru dalam tahapan pilkada, karena pada saat kampanye nanti pastinya bakal melibatkan banyak orang.
Harapan kami, DEEP, sebagai pemantau; kedua Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran kedepannya lebih memperhatikan lagi protokoler kesehatan dalam setiap rangkaian tahapan pilkada yang akan dilaksanakan ke depannya, untuk meminimalisir kekhawatiran yang kami rasakan agar tidak sampai terjadi.
(kontributor: Esti Setiawati, DEEP Pangandaran).