BOGOR, VISINEWS.Net – Sejumlah Negara di belahan dunia telah mulai melakukan pengadaan vaksin untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Pemerintah meyakini Indonesia sangat membutuhkan kehadiran vaksin COVID-19 guna mengatasi pandemi yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Namun, rencana pemerintah dalam menghadirkan vaksin terus menjadi sorotan masyarakat terutama di sisi keamanannya.
Menurut WHO, badan regulator negara setempat untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat baik untuk obat, alat kesehatan maupun vaksin atau dikenal dengan Emergency Use Authorization (EUA) untuk mempercepat penanganan COVID-19.
Sayangnya, sampai saat ini, vaksinasi yang sudah dipesan oleh Indonesia masih belum dapat disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksinasi virus Corona (COVID-19) lambat dari rencana sebelumnya. Sebelumnya, Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi, menyatakan 3 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China tahap pertama akan tiba di Indonesia pada November.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan vaksinasi COVID-19 mungkin akan dimulai pada Desember 2020.
“Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember,” kata Luhut, dalam acara ‘The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR)’, yang digelar secara virtual, Rabu (04/11/2020).
Dia mengatakan saat ini tes kelayakan vaksin hasil kerjasama Sinovac dan Bio Farma tersebut sudah masuk uji klinis fase ketiga, di Bandung, Jawa Barat.
“Saya rasa vaksinasi akan dilakukan pada sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik. Di Jakarta, misalnya, ada sejumlah wilayah yang kami percaya berkontribusi besar pada kasus Covid-19 dan memberikan mereka suntikan, ”sambungnya.