Oleh:
Maya (IMM Bogor)
Wabah Virus Covid-19 saat ini sudah tidak lagi asing ditelinga sejumlah Negara, salah satunya adalah Negara Indonesia. Bahwa adanya virus Covid-19 tepatnya pada bulan Maret 2020 telah mengubah cara hidup dan kondisi masyarakat, penerapan physical distancing yang mengharuskan seseorang berdiam diri dirumah atau stay at home. Hal ini berdampak pada beberapa aspek diantaranya yaitu aspek ekonomi, sosial dan pendidikan.
Hal ini juga berdampak pada perkaderan Darul Arqam Madya (DAM) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta Selatan yang seharusnya dilaksanakan secara tatap muka tepatnya pada tanggal 19-23 Maret 2020, namun adanya virus covid-19 kegiatan harus ditunda beberapa bulan menunggu sampai keadaan normal namun pada kenyataannya virus ini malah menyebar semakin luas. Yang pada akhirnya PC IMM Jakarta selatan mengambil jalan lain yaitu Perkaderan secara Online via Zoom Meeting. Bahwa untuk pertama kalinya IMM melaksanakan perkaderan secara Online dimasa pandemi covid-19.
Adapun peserta yang terdaftar mengikuti perkaderan DAM tercatat ada 18 orang diantaranya Delegasi PC IMM Jakarta Timur, PC IMM Bogor , dan PC IMM Jakarta Selatan.
Tema yang diangkat yaitu “Paradigma Islam Transformatif dalam Bingkai Ijtihad Kemanusiaan”. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari yaitu pada tanggal 03-06 Desember 2020. Adapun materi yang disampaikan oleh pemateri yang memang ahli dibidangnya, tidak hanya materi namun ada juga forum diskusi atau FGD (Focus Group Discussion) dipimpin oleh MOT yaitu IMMawan Bayujati Prakoso dan juga instruktur-instruktur lainnya. Materi-materi yang diangkat dari permasalahan yang bersifat umum kemudian mengkerucut pada permasalahan yang lebih khusus, hampir semua pemateri berhasil membuka cakrawala berfikir peserta dan mampu mengungkapkan gagasannya masing-masing.
Dibuka dengan materi pertama yaitu terkait Filsafat Manusia. “Bahwa manusia merupakan makhluk yang unik” ujar kanda Ari susanto adapun penyebutan manusia sebagai makhluk diantaranya :
- Homo sapiens (berakal)
- Moho laquen (pencipta bahasa)
- Ho,o faber (pandai membuat perkakas)
- Zoon paliticon (masyarakat)
- Homo luden (suka main)
- Homo deleqaus (melimpahkan pekerjaan keorang lain)
Fitrahnya manusia yaitu bertuhan, dijelaskan dalam surat ad-dzuriyat 51:56 yaitu “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
Manusia memiliki sifat Ibadurahman yang artinya hamba yang maha pengasih (moral) dan sifat ulul albab yang artinya memiliki akal dan hati (intelektual) senantiasa berzikir kepada Allah SWT lalu tidak henti-hentinya mengembangkan ilmu, meningkatkan kualitas ilmu dan metodelogi ilmu pengetahuan. Dimana hal ini berkaitan dengan slogan IMM “Anggun dalam moral Unggul dalam intelektual.
Muhammadiyah merupakan gerakan islam dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid atau pembaharuan tetang pokok ajaran islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan as-sunnah. Tujuan muhammadiyah yaitu menegakan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Pendidikan, kesehatan dan sosial itu merupakan tiga pilar gerakan muhammadiyah.
IMM merupakan aktivis intelektual yang berorientasi kepada masalah keagamaan dan kemasyarakatan yang mana IMM perlu untuk terus berkhidmat pada tiga ranah itu. Dalam pedoman Majlis Pendidikan Kader Muhammadiyah tahun 2010 pada pasal 1 ayat 4 menyebutkan bahwa “kader merupakan anggota inti yang berlatih serta memiliki komitmen terhadap perjuangan dan cita-cita persyarikatan”, maka transformatif menjadi hal utama ,transformatif disini berarti perubahan, peralihan atau perpindahan menuju yang lebih baik. Kader perlu disebar keberbagai bidang dan menguatkan jejaring Muhammadiyah. Semakin banyak kader bertransformasi perkaderan Muhammadiyah akan semakin baik dan kuat. Persyarikatan, umat dan bangsa merupakan tiga lahan aktualisasi untuk transformasi dan diaspora.
Allah SWT berfirman “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Dimana saja kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu”. (Al-Baqarah 2:148).
Transformasi kader untuk persyarikatan sejatinya kader yang telah mengalami proses kaderisasi di Muhammadiyah tentu sudah seharusnya untuk kembali kemuhammadiyah misalnya di Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Amal Usaha Muhammadiyah dan yang lainnya yang berkaitan dengan persyarikatan.
Selain menjadi kader persyarikatan transformasi kader yang selanjutnya yaitu bertransformasi menjadi kader umat islam artinya dengan tetap menggaungkan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar kepada umat islam yang bukan saja hanya persyarikatan muhammadiyah namun kepada sesame umat muslim, memberitahukan dan menyampaikan hal-hal yang baik serta melarang kepada perbuatan yang mungkar atau buruk.
Dan yang terakhir yaitu transformasi kader untuk bangsa Indonesia, berbicara tentang bangsa mahasiswa adalah orang yang sangat kritis, permasalahan-permasalahan yang sudah banyak di Negara Indonesia, di Indonesia disebut Negara demokrasi yang artinya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, tapi pada kenyataanya masyarakat miskin semakin miskin dan bertambah orang kaya semakin kaya, banyak pelaku yang memanfaatkan yang bukan haknya, banyak juga orang-orang mengedepankan pribadinya. Peraturan dan perudang-undangpun disalah gunakan.
Transformasi keumatan dan kebangsaan misalnya di bidang politik, ekonomi, hukum, kesehatan, aktifis gerakan sosial kemasyarakatan , sosial keagamaan, pendidikan, penyelenggara dan pengawas pemilu dan lain. Maka kader IMM sebagai kader cendikiawan yang mana tercermin di Mars IMM “Siswa teladan putra harapan penyambung hidup generasi, umat islam seribu zaman pendukung cita-cita luhur negeri indah adil dan makmur”. Yang berarti harus ikut andil didalamnya, dan berperan aktif dalam segala persoalan kebangsaan yang ada , dan siap untuk mendarmabaktikan kemampuan yang dimiliki kepada bangsa Indonesia.
Ucapan terimakasih kepada PC IMM Jakarta Selatan yang telah sukses menyelenggarakan perkaderan Darul Aqram Madya (DAM) walaupun secara online, tapi substansi kegiatan serasa offline. Dari pemaparan materi, diskusi, hafalan, dan disiplin untuk tepat waktu masuk dalam forum zoom meeting. Dimulai dari mata terbuka sampai mata tertutup lelahnya mata menatap layar laptop tapi terbayar ketika melihat instruktur dan pemateri yang luar biasa. Jazakillah Khoir.
Billahifisabilil haq fastabiqul Khoirot.
IMM JAYA.