visinews.net—Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan soal efisiensi anggaran di kementerian atau lembaga. Ia ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting dihentikan.
Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan di Kongres ke-XVIII Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, pada Senin (10/2/2025).
“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan,” kata Prabowo, dalam siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/2/25).
Prabowo mengungkapkan alasan penghematan anggaran tersebut ialah untuk kepentingan rakyat, terlebih disektor pendidikan. Ia ingin memperbaiki seluruh sekolah di negeri ini.
“Untuk memberi makan untuk anak-anak, rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia, kita punya 330.000 sekolah,” katanya.
Prabowo juga mengungkapkan, saat ini anggaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup untuk sebagian kecil sekolah. Butuh waktu lama untuk mempebaiki seluruh sekolah di negeri ini.
“Anggaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?,” ungkapnya.
Maka dari itu, Prabowo ingin mengurangi perjalanan dinas agar anggaran lebih dimaksimalkan ke sektor pendidikan. Ia bahkan menginstruksikan untuk tidak ke luar negeri selama 5 tahun.
“Karena itu perjalanan dinas, perjalanan ke luar negeri dikurangi. Enggak usah keluar negeri, 5 tahun enggak usah keluar negeri kalau perlu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan perjalanan dinas ke luar negeri hanya untuk kegiatan yang penting, bukan perjalan yang dibuat-buat untuk pengeluaran yang tidak perlu.
“Yang perlu keluar negeri yang tugas. Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” tegasnya.