BOGOR, VISINEWS. Net – Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto tak terima jika kebijakan ganjil genap yang dilakukannya disebut sebagai akrobat politik.
Menurutnya, kebijakan ganjil genap kendaraan di Kota Bogor itu bagian dari kebijakan bersama Forkopimda untuk menekan angka positif Covid-19 yang tinggi di Kota Bogor.
Bima Arya mengaku bahwa kebijakan ganjil genap Kota Bogor ini merupakan kebijakan yang beresiko. Ia juga mengatakan bahwa memang, setiap kebijakan harus di kritisi.
” Saya Baca Komentarnya kang Yus. Saya kira, setiap kebijakan itu harus dikritisi, gapapa saya suka itu”. Walikota Bogor bersama Direktur DEEP Indonesia Yus Fitriadi, di Graha Pena Bogor Jumat (5/2/2021).
” Saya ingin pada temen-temen pengamat semua, kalau melakukan kritik itu berdasarkan 2 hal, pertama info yang valid, kedua data. Mana tau mungkin kang yus punya data yang ga dimiliki saya atau sebaliknya. Kang tus ga pernah megang data sehingga bicaranya sembarangan.” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, kebijakan dadakan ganjil genap yang dikeluarkan oleh Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto disebut tak relevan. Terkesan dipaksakan. Bahkan disebut sebagai akrobat politik Bima Arya Sugiarto saja.
“Saya pikir ini masih rentetan aksi akrobat politiknya Bima Arya. Bukan kemudian secara konferensif menjadi program pemerintah kota,” tuturnya.