Bogor, Visinews. Net – Bau menyengat menyerupai bau bangkai tikus masih saja menggangu pernafasan ratusan warga.
Sumber bau yang menyeruak hingga tercium ke area permukiman warga sekitar hingga warga dilain kecamatan berasal dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Jalan Raya Narogong, Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat ini, setidaknya ada 5 kecamatan yang terdampak dari bau menyengat tersebut.
Koordinator DEEP Bogor Raya, Yudi Septian yang merupakan warga Kecamatan Cileungsi juga merasakan dampaknya.
Yudi menegaskan Perusahaan harus betul-betul menerapkan SOP agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Selain itu, kata dia, kasus seperti ini juga akan berdampak terhadap kerusakan lingkungan yang masif.
“Selain Perusahaan yang menerapkan SOP, Warga juga perlu di edukasi secara continue tentang perusahaan yang bergerak dibidang limbah. Apalagi PPLI mengolah limbah B3, limbah yang tingkatannya bahaya bagi kesehatan maupun lingkungan,” Ucapnya kepada Visinews. Net, Senin (22/3).
Ia juga menyampaikan warga sudah berkali-kali mengeluhkan tentang dampak perusahaan pengolahan limbah tersebut.
” Atas kejadian ini saya mendesak kepada pemerintah kabupaten Bogor untuk mengaudit SOP perusahaan. Dikhawatitkan ada yang tidak dilaksanakan secara berkala oleh perusahaan dan dibiarkan pula oleh pemerintah. Jika ditemukan pelanggaran, saya mendesak agar pemerintah tidak segan-segan mencabut izin perusahaan tersebut,” Tukasnya.
Selain itu, dampak membahayakan yang dialami warga saat ini adalah bau tak sedap yang menimbulkan efek sakit kepala, mual, hingga sesak napas.
“Dampaknya ada yang muntah-muntah dan ada yang pingsan juga terus dibawa kerumah sakit,” kata Purwanti warga kecamatan Klapanunggal.
Menanggapi hal tersebut, Yudi meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor juga ikut serta membantu warga terdampak.
“Saya berharap Dinkes ikut serta membantu warga yang terdampak dengan maksimal. Saya harap kejadian ini Tdak berulang lagi di kemudian hari,” tutupnya.