Visinews – Pramaditha Lestary, seorang gadis kelahiran Sumedang, 14 Juni 2002. Ditha (panggilan Pramaditha) adalah anak muda yang saat ini berstatus sebagai siswa kelas XI jurusan Bahasa di MAN 1 Sumedang. Gadis yang tinggal di Dusun Pangkalan, RT 02 RW 08 Desa Trunamanggala, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang ini memiliki cita-cita menjadi atlet silat dan pengusaha sukses.
Dunia silat yang Ditha telah kenal dan tekuni sejak kecil itu dia kembangkan di MAN 1 Sumedang melalui sebuah wadah perguruan seni bela diri Tapak Suci Indonesia yang saat ini sudah mulai merambah masuk pada berbagai kejuaraan pencak silat baik lokal maupun nasional.
Dengan ketekunan dan pola latihan yang disiplin, Ditha mampu menorehkan jejak prestasinya dalam berbagai kesempatan. Segudang prestasi kejuaraan pencak silat yang pernah Ditha ikuti diantaranya:
- Kejuaraan pencak silat terbuka Pakubumi Open V nasional Asia dan Eropa, Piala Bergilir Mayjen TNI DR.(HC). H. Eddie M. Nalapraya, (bertempat di Padepokan Voli Sentul, Bogor) dengan perolehan sebagai Juara 2 medali perak
- Kejuaraan nasional pencak silat Bandung Lautan Api Championship 1 tahun 2018 (bertempat di GOR 3 Laga Tangkas Jatinangor ITB) dengan perolehan sebagai Juara 2 medali perak
- Kejuaraan pencak silat competition At As-syifa League Festival 2019 dengan perolehan Juara 1 medali emas
- Kejuaraan pencak silat terbuka Pakubumi Open VII 2019 tingkat internasional Piala Bergilir Mayjen TNI (purn) DR. (HC), H. Eddie M. Nalapraya (bertempat di GOR futsal ITB ) dengan perolehan Juara 2 medali perak
- Kejuaraan pencak silat Putra Sunda Cup V 2019 memperbutkan trophy bergilir Bupati Sumedang (bertempat di GOR UNSAP) dengan perolehan Juara 3 medali perunggu
Itulah sederet prestasi yang dimiliki Ditha yang bercita cita ingin berkuliah di Universitas Padjadjaran mengambil jurusan olahraga. Selain ketangkasannya dalam seni bela diri pencak silat, ternyata Ditha pun pandai menari sebagai hobi lain yang juga ditekuninya sejak kecil.
Lahir di keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang, ibu dan ayah Ditha sangat mendukung aktivitas anak gadisnya yang saat ini sudah memberikan kebanggaan untuk mereka. Lebih jauh, Ditha berharap agar dia bisa menjadi atlet pencak silat kebanggaan semua orang.
Dengan moto hidup cobalah sesuatu yang bisa membuat kita menjadi sukses, Ditha berpesan untuk teman-teman sesama anak muda, “jangan menyerah sebelum mencoba karena orang lain pun bisa dan kenapa kita tidak. Bila gagal, coba lagi, bangkit lagi. Kekalahan bukan akhir dari segalanya melainkan kita harus memperbaiki kesalahan tersebut dan mencobanya lagi”, kata Ditha.
Dia pun berterima kasih kepada perguruan yang telah membesarkannya dalam dunia bela diri yakni perguruan seni bela diri Tapak Suci Pimpinan Daerah 104 Sumedang dengan selalu mengingat motonya yaitu dengan iman dan akhlaq kita menjadi kuat, tanpa iman dan akhlaq kita menjadi lemah.