BOGOR, VISINEWS.NET – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Jatinangor Sumedang, menggelar syukuran dan peresmian Laboratorium IPA bertempat di Aula H M Syamsudin (SMP Muhammadiyah Jatinangor), dikawal Komando Kesiap Siagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM).
Diihadiri Pengurus Tapak Suci Pimda 104 Sumedang, para orang tua siswa, pendamping PKH Kecamatan Jatinangor, Dikdasdasmen PDM Sumedang, Perwakilan guru SD Cikopo dan MI cibeusi, KOKAM Pemuda Muhammadiyah Sumedang,Tapak Suci jatinangor PCM Jatinangor, Perwakilan dari pondok pesantren, dan tokoh setempat RT-RW, Sabtu, (23/03).
Riki Kuswandi, ketua pelaksana pembangunan sekaligus guru SMP Muhammadiyah Jatinangor berharap dengan syukuran sekaligus peresmian Laboratorium IPA ini memberikan dampak manfaat yang besar untuk pembelajaran dan kompetensi siswa SMP Muhammadiyah Jatinangor, khusus kemampuan siswa dalam aspek IPA atau Sains.
“Ke depannya insyaallah Laboratorium IPA akan memproduksi Produk Kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti ; Sabun Mandi, Sabun Cuci Tangan, Shampoo, Deterjen, Softener, dan lainnya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama Ketua Komite SMP Muhammadiyah Jatinangor yang juga sebagai anggota DPRD Sumedang DR H Dudi Supardi,mengungkapkan rasa gembiranya dengan kondisi SMP Muhammadiyah hari ini. Menurutnya, Cerita SMP Muhammadiyah Jatinangor, mirip cerita di Film Laskar Pelangi.
“SMP Muhammadiyah Jatinangor berawal dari kepedulian kami atas kondisi 24 orang anak yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang SLTP dikarenakan faktor ketiadaan biaya. Atas hasil pembicaraan kami, maka didirikanlah sekolah gratis, dengan tempat menumpang di MI Al Hikmah Cibeusi. Gurunya berdasarkan prinsif infak mengajar, jadi setiap guru ada yang mengajar 2, 3, atau 4 jam per minggu dengan tidak dibayar,” ungkapnya.
“Setelah berjalan 1 tahun belajar mengajar pindah ke kios yang tidak terpakai karena anak-anak pingin sekolah pagi. Satu setengah tahun berjalan, kami mendapat kabar dari pemilik kios harus segera keluar dari tempat tersebut karena mau dijual. Padahal anak-anak kelas 3 lagi persiapan ujian,” ujarnya.
“Kondisi ini membuat kami kalut, sehingga mencoba mencari tempat pinjaman lain ke IPDN, Unwim, IKOPIN maupun Kopertis wil IV, namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya kami mendapat bantuan uang sebesar 55 juta rupiah dari LazisMuh, dan dibangunkan menjadi 2 kelas di tempat yang sekarang ini,” tandasnya.
“Hari ini kami syukuran atas pembangunan Aula yang kami beri nama Aula HM Syamsudin di lantai II dan peresmian Lab IPA yang di lantai III, semuanya seperti mimpi. Apalagi hari ini kami dikawal oleh Kokam Pemuda Muhammadiyah Sumedang yang ada di kiri dan kanan kami,” tutupnya.