Sumedang, Visinews.net – Aksi sosial pembagian masker dan beras dilakukan Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Kecamatan Paseh akhir-akhir ini, bekerja sama dengan para relawan di Kabupaten Sumedang dan masyarakat di lingkungan Kecamatan Paseh, Selasa (7/4).
Sasaran dari aksi sosial ini adalah para awak ojek, janda tua, yatim, pedagang kecil, dan buruh harian yang secara ekonomi terkena dampak dari wabah Covid-19 ini. Dengan tujuan agar masyarakat tetap bisa mencukupi kebutuhan makan selama wabah virus Corona. Selasa (7/4/2020)
Ketua tim Volunteer Kecamatan Paseh yang juga pengurus FPKT Kecamatan Paseh, Febby mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 ini menjadi suatu hal yang sangat menakutkan dan solusi memutus mata rantai penyebaran Corona virus ini pun harus kongkrit. Salah satunya warga tetap berada di rumah, dan mengikuti anjuran yang telah diumumkan oleh Pemerintah.
Dede Riswanda menambahkan, dengan adanya diterapkannya social distancing / karantina wilayah oleh Pemerintah tentunya akan menuai permasalahan baru, seperti selama di rumah membuat pendapatan keluarga menjadi menurun. Tidak jarang pula yang stres hanya berdiam diri di rumah.
“Aksi ini sebagai bentuk kepedulian sosial di tengah-tengah wabah pendemi virus Corona. Kegiatan peduli sosial ini juga untuk membahagiakan masyarakat agar tidak terlalu stres di rumah,” pungkasnya.
“Pesan dan harapan kami hidup yang kita keluhkan adalah kehidupan yang banyak orang harapkan, yaitu kita yakin kita masih jauh lebih beruntung. Untuk itu harus lebih banyak bersyukur,” tambah Dede.
Dede juga mengatakan semoga dengan gerakan ini bisa sedikit menyambung harapan banyak keluarga dan semoga juga makin banyak teman-teman lainnya turut serta dalam gerakan yang sama.
“Kami hanya membantu menyalurkan titipan dari para donatur. Kami yakin diluar sana banyak yang lebih besar lebih ikhlas dan lebih luas dalam membantu sesamanya,” tutur Dede.
Kemudian, Febby menegaskan bahwa seperti yang diketahui, masyarakat diminta untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak dengan orang. Namun kebutuhan hidup sehari-hari dikhawatirkan tidak terpenuhi.
“Jika hal ini terus dibiarkan, maka yang terjadi adalah meningkatnya angka kriminalitas dan potensi konflik sosial yang tinggi dan itu yang selalu kami jaga,” pungkas Febby. (NG/Visinews.net)