Foto : Peserta saat dilatih berdiskusi di kegiatan wasbang (dok : Visinews)
Halo sahabat Visinews, siapa yang masih suka gemetar saat berbicara di depan umum? Atau pernahkah kalian berkeringat dingin saat menyampaikan pendapat di khalayak banyak? Nah, kali ini Visinews akan memberi tips agar hal serupa tidak lagi terjadi.
Sebelumnya, Mantan Ketua PC IMM Kabupaten Bogor, Arfiano pernah mengatakan “Ketika kita gemetar saat berbicara di depan umum, itu menandakan bahwa kita akan mengusahakan yang terbaik”.
Keberanian adalah salah satu modal utama untuk mencapai kesuksesan. Namun, generasi muda saat ini masih mengalami ketakutan atau merasa ragu dalam menyampaikan pendapat di depan umum.
Misalnya saja pada saat seminar atau rapat, banyak di antara mereka masih takut dan ragu untuk berpendapat atau bertanya.
Untuk meningkatkan keberanian kita saat berpendapat di depan umum, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Berpikiran positif
Biasanya yang sering muncul ketika akan berpendapat di depan umum adalah pikiran negatif seperti perasaan takut dimarahi ketika salah, malu menanyakan hal yang tidak penting, takut ide sok pintar, takut disangka mencari muka pada dosen atau guru, dan ketakutan lain yang bersifat negatif. Ingat, rasa takut dan malu seharusnya hanya dilakukan pada tindakan yang menyimpang.
2. Sering berlatih
Jika kita sering berlatih, misalnya seperti berbicara di depan cermin, akan membuat kita lebih percaya diri saat berbicara di depan umum. Kita akan terbiasa dan lancar untuk menyampaikan pernyataan di depan umum.
Selain berlatih bicara didepan cermin, Cara berlatih yang mudah adalah sering-seringlah kita ikut diskusi atau berorganisasi.
3. Jangan hanya menonton
Waktu tidak dapat diulang, sehingga segala sesuatu harus dilaksanakan pada waktunya. Begitu pula ketika kita menumbuhkan keberanian berpendapat di depan umum.
Saat kita memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat, segera manfaatkanlah.
4. Tekadkan untuk bersuara
Kadang, ketika berada dalam suatu seminar atau diskusi lain kita ingin sekali bersuara namun tertahan. Hal seperti itu akan menimbulkan ungkapan “nanti saja dilain waktu”. Nah, mulai sekarang biasakan untuk bersuara saat memiliki gagasan.