Melanjutkan pembahasan yang kemarin tentang Tujuh Kebiasaan Baik Anak Indonesia Hebat poin pertama yaitu Bangun Pagi, kini di seri kedua ini penulis akan coba sedikit mengulas kebiasaan yang kedua, yaitu Beribadah. Masih berkaitan dengan penanaman nilai karakter dan moral sebagai perwujudan dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Pembiasaan beribadah sejak dini juga mencerminkan jati diri bangsa yang berketuhanan. Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila dan Berketuhanan Yang Maha Esa, maka seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara harus bersendikan pada nilai-nilai agama.
Pembiasaan beribadah kepada anak sejak dini menjadi sebuah keniscayaan yang patut menjadi perhatian serius pemerintah dan seluruh elemen bangsa tanpa kecuali. Hubungan yang baik antara seorang hamba dengan Tuhannya akan berbanding lurus sejalan sama baiknya hubungan dengan sesama makhluk ciptaan Tuhannya. Menanamkan kebiasaan beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing akan memperkuat iman dan moral anak. Hal ini membantu mereka membuat keputusan yang bijak dan tentu menjauhkan diri dari perilaku negatif.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan program pembiasaan tersebut. Faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan program ini diantaranya yang utama adalah kesadaran individu si anak tersebut. Anak memiliki motivasi intrinsik untuk membangun kebiasaan baik dan pemahaman yang baik tentang manfaat pembiasaan beribadah tersebut. Kemudian yang tak kalah pentingnya juga adalah faktor keluarga. Orang tua berperan memberikan contoh secara langsung (role model) kepada anak-anaknya dalam pembiasaan beribadah. Terjalinnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak juga dukungan emosional dan materiil. Serta faktor kesehatan fisik dan mental anak turut memberi sumbangsih yang luar biasa.
Di samping itu, peran sekolah, lingkungan yang peduli, kebijakan pemerintah dan media/teknologi yang positif juga patut diperhatikan karena akan berdampak besar pengaruhnya. Pernan guru di sekolah dalam memberikan teladan dan bimbingan kepada siswa dengan pembiasaan ibadah tepat waktu, lingkungan sekitar yang peduli juga dapat memberikan nuansa yang positif. Faktor kebijakan pemerintah dengan berbagai perangkat dan aturannya akan menjadi satu kesatuan yang mengikat erat dalam implementasinya seperti kebijakan pemerintah dalam mengatur suguhan/tayangan dari berbagai platfom media sosial dan teknologi yang positif.
Sebagai umat beragama, pembiasaan beribadah dalam setiap agama yang ada di negeri Indonesia tercinta ini tentu sangat ditekankan, karena merupakan modal dasar dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai pondasi negara, agama dan pembiasaan beribadah menjadi salah satu indikator keberhasilan. Agama menjadi penyeimbang eksistensinya sebuah negara yang beradab. Dalam Islam, pendidikan Islam telah menekankan pentingnya ibadah sebagai inti dari hubungan manusia dengan Allah SWT. Salat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya adalah cara mendidik kedisiplinan, ketundukan dan keikhlasan seorang hamba terhadap Tuhannya. Kebiasaan beribadah dalam program ini mendukung pembentukan mental dan moral spiritualitas anak, yang merupakan fondasi utama dalam Pendidikan Islam.
Imam Al-Ghazali (tokoh pemikir Islam) menekankan pentingnya pembentukan akhlak sejak dini melalui pembiasaan, keteladanan, dan pengawasan. Ia juga mengajarkan bahwa kebiasaan baik harus dilakukan secara konsisten agar menjadi karakter. Kebiasaan seperti beribadah, bermasyarakat, dan makan sehat itu sangat sesuai dengan pandangan Al-Ghazali tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan fisik, mental, dan spiritual.
Ki Hadjar Dewantoro menekankan pentingnya pendidikan yang membangun karakter anak melalui prinsip ing ngarsa sung tuladha (memberi teladan), ing madya mangun karsa (membangun semangat), dan tut wuri handayani (memberi dorongan dari belakang). Sehingga jelaslah bahwa seluruh kebiasaan dalam program ini sesuai dengan filosofi Ki Hadjar yang menekankan pembentukan karakter melalui teladan dan pembiasaan sejak dini.
Oleh:
Asep Saepudin (Komisioner KPAD Kabupaten Bogor/Direktur PKGP3A Visi Nusantara Maju)