Bogor, Visinews.net – Dinamika politik kota Bogor menjelang Pilkada amat sangat menarik. Hal ini disebabkan adanya 5 (lima) pasangan calon yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor pada hari terakhir pendaftaran.
Hal yang menarik juga munculnya figur-figur baru yang selama ini relatif tidak kuat popularitas dan elektabilitasnnya. Seperti ada nama Annida, Melly dan Teddy. Kondisi ini sangat mungkin disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, memanfaatkan putusan MK nomor 60. Sejak awal sebelum tahapan pendaftaran pasangan calon pemilihan Walikota dan wakil Walikota Bogor sudah mulai diramaikan dengan munculnya banyak figur bakal calon. Sehingga melalui putusan MK yang mematok ambang batas persyaratan Partai politik atau gabungan Partai politik untuk bisa mengusung pasangan calon sangat rendah dan benar-benar menjadui angin segar bagi banyaknya figur. Hal itu dibuktikan dengan lima pasangan calon yang sudah mendaftar di KPU Kota Bogor. Bisa jadi ini merupakan pasangan calon terbanyak di Indonesia.
Kedua, tidak ada potensi yang menarik di kota Bogor karena tidak termasuk daerah yang didesain untuk menjadi objek kuat KIM Plus. Sehingga dilepas saja oleh elit partai di tingkat pusat. Tidak menariknya bisa jadi disebabkan oleh tidak kuatnya potensi kedaerahan ataupun tidak menarik karena tidak ada putra mahkota kekuasaan yang perlu mendapatkan dukungan all out dari KIM plus. Sehingga Pilkada kota Bogor dilepas oleh elit politik di tingkat pusat. Namun apapun faktornya, Pilkada di kota Bogor pasti akan sangat dinamis dalam menggambarkan demokrasi dalam kontestasi.
Selain itu, saya memastikan Pilkada di kota Bogor akan dilaksanakan dengan dua putaran. Dengan pasangan calon yang banyak, kecil kemungkinan pada putaran pertama ada pasangan calon yang mendapatkan 50 persen plus satu suara. Terkait pasangan mana yang memiliki kans cukup tinggi untuk memenangkan pertarungan di Pilkada kota Bogor, dalam konteks Pilkada akan lebih banyak ditentukan oleh faktor kefiguran, maka salah satu indikatornya saat ini hanya hasil survei terakhir dari berbagai lembaga survei.
Namun, tentu saja harus ada lembaga yang kembali mengukur tingkat elektabilitas setelah resmi adanya lima pasangan calon yang daftar di KPU Kota Bogor. Sementara, jika Pilkada kota Bogor dilakukan satu putaran dengan parameter hasil survei terakhir, maka pasangan calon Deddie-Jenal mempunyai kans yang cukup kuat. Namun jika dilakukan dua putaran, harus ada kalkulasi jelas antara masing-masing pasangan calon dan yang pasti potensi besarnya akan dilaksanakan dua putaran.
Yusfitriadi (Visi Nusantara Maju)