BOGOR, VISINEWS – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bogor menyambangi DPD KNPI Kota Bogor di Jl. DR. Sumeru, Menteng, Kota Bogor (25/02/2020). Hal tersebut dilakukan dalam rangka audiensi dan membangun sinergi antar organisasi.
Kegiatan audiensi ini disambut dengan baik dan juga dihadiri langsung oleh Ketua KNPI Kota Bogor, Bagus Maulana Muhammad dengan pengurus – pengurus DPD.
Ketua GMKI Cabang Bogor, Brian Samosir mengatakan, tujuan GMKI melakukan audiensi ke DPD KNPI untuk membahas seputar permasalahan – permasalahan yang terjadi di Kota Bogor, diskusi organisasi, dan pemuda.
“Kita tahu bahwa Bogor sering kali digaungkan dengan julukan kota beriman. Tapi melihat begitu banyak kasus intoleran dan radikalisme yang terjadi di Bogor, rasa-rasanya julukan itu hanya sebatas klaim belaka. Seperti salah satunya larangan beribadah yang terjadi di Bogor, yang jelas bertentangan dengan prinsip tersebut,” kata Ketua GMKI dalam kegiatan audiensi tersebut.
Lanjutnya, Brian Samosir mengutip riset Longitudinal Setara Institute, bahwa Jawa Barat adalah daerah dengan kasus pelanggaran kebebasan beragama tertinggi di Indonesia. Kota Bogor juga menjadi salah satu wilayah untuk pelatihan militer oleh berbagai kelompok radikal. Bahkan proses kaderisasi sampai ketahap memobilisasi gerakan radikal justru berasal dari Kampus atau Tempat Ibadah, yang seharusnya menjadi tempat yang ‘sakral’.
Ketua KNPI Kota Bogor, Bagus Maulana Muhammad menyampaikan hal tersebut disebabkan karena ketidakbiasaan sebuah golongan masyarakat/ organisasi/ kelompok dalam melihat kemajemukan.
“Jika kita dalam diskusi ini, berbicara tanpa memikirkan lagi suku, budaya, ras, golongan dan diskusi berlangsung dengan baik, itulah tolak ukur toleransi disini,” pungkasnya.
Intoleran dan radikal itu memang ada, tapi dengan konektivitas dan relasi yang terjalin dengan baik antar organisasi/ masyarakat dan pemangku jabatan pemerintahan sebenarnya bisa meminimalisir hal tersebut.
Bagus juga menambahkan bahwa di Bogor sendiri niat untuk membangun suasana harmonis, memerangi intoleransi, dan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan sebenarnya sudah ada. Hal tersebut, ditandai dengan berbagai kegiatan yang dilakukan baik organisasi maupun pemerintah. Tapi sampai pada saat ini, hal tersebut belum mencapai goals yang diharapkan.
Selain isu toleransi dan radikalisme, audiensi kali ini juga membahas seputar organisasi dan peran – peran pumuda dalam lingkungannya.
Brian Samosir menyampaikan bahwa diperlukannya penguatan – penguatan organisasi agar organisasi yang baik tidak menjadi buruk, dan orang – orang didalamnya juga bisa menberikan dampak baik pada lingkungan.
Ketua KNPI Kota Bogor juga menyampaikan hal yang senada bahwa organisasi harus dikelola secara baik. Lebih dari itu, seharusnya menjalankan sebuah organisasi juga harus dikerjakan layaknya membina keluarga. Dengan cara itu, organisasi-organisasi akan terhimpun dengan baik.
Sebagai organisasi mahasiswa dan pemuda, KNPI Kota Bogor dan GMKI Cabang Bogor bersepakat untuk bersama – sama mengawal isu perdamaian dikalangan masyarakat, terlebih lagi pemuda-pemuda di Kota Bogor. Audiensi ini juga direncanakan akan berlanjut dalam FGD yang akan mengundang tokoh – tokoh masyarakat, OKP dan pihak – pihak yang terkait yang fokus pada persoalan intoleran dan radikalisme.
Sebagai penutup kegiatan audiensi ini, Brian Samosir dan Bagus Maulana Muhammad menyampaikan bahwa GMKI juga KNPI harus menjadi rujukan pemuda – pemuda yang toleran dan menjunjung tinggi nilai pluralisme dalam lingkup tempat tinggal, kampus, dan Bogor. (Yns/Visinews.net)