oleh: IMMawan Rahmat Irvan
Tahun baru, biasanya jadi sebuah momen penting pada tiap tahunnya. Masyarakat akan mengisi kekosongan waktunya untuk bercengkerama dan berkumpul bersama keluarga dalam satu waktu ini untuk sebuah Quality Time. Akan tetapi, permasalahan akan selalu ada di balik momen ini.
Dari kalangan pemuda dan juga orang tua beserta pemuka agama kebanyakan akan mengecam kegiatan tersebut dengan dalih menyalahi syariat agama.
Lalu, dapatkah kita sebagai kaum intelektual menjawab polemik yang terjadi di masyarakat saat ini ? Dapatkah kita merasionalisasikan masalah yang ada dan menjawab segala permasalahan tersebut di luar konteks agama beserta halal haramnya melalui nalar logika?
Sebagai penulis, saya tidak setuju dengan kegiatan-kegiatan seperti menyalakan petasan, meniup terompet, dan konvoi ke jalan.
Jika kita analisis lebih jauh, memang banyak hal-hal negatif dari kegiatan tersebut. Berikut lah dampak negatifnya :
1. Mengganggu kenyamanan, karena pada kenyataannya pasti ada beberapa yang lebih memilih untuk cukup beristirahat saja di rumah. Akan tetapi, bisa saja mereka terganggu.
2. Suara ledakan kembang api dan petasan akan berdampak pula kepada hewan peliharaan maupun hewan liar sampai padai balita hingga menimbulkan kepanikan.
3. Karena poin ke dua tadi, akhirnya hewan-hewan peliharaan dan hewan liar itu pun akan menjadi panik hingga melarikan diri.
4. banyak kasus hewan-hewan yang lari ketakutan tersebut akan menimbulkan resiko hewan tersebut tertabrak hingga terjadinya kecelakaan beruntun di jalanan mengingat keadaan jalan raya yang begitu ramai
5. Ada beberapa kasus hewan-hewan liar tersebut akan lari meninggalkan sarang beserta anaknya sehingga menyebabkan anak-anak hewan tersebut akan mati ditinggal induknya sendirian.
6. Residu dari kembang api dan petasan sangat berbahaya untuk lingkungan dan dapat mengakibatkan keracunan karena asapnya hingga kematian karena tertelan oleh satwa liar.
Jadi, penulis menyimpulkan bahwa polemik halal haram petasan, terompet, dan konvoi ke jalan bukan hanya perkara halal dan haram. Akan tetapi lebih kepada rasa sayang dan kepedulian terhadap alam
Apalagi jika kita mengaitkan tentang kasus anak-anak yang harus diamputasi karena bermain petasan, dan juga kecelakaan lalu lintas ketika perayaan malam tahun baru.
Sekian dari saya. Billahi fiisabilil haq fastabiqul khairat