Visinews – Cibinong, pada kesempatan pelantikan periode tahun ini, PMII Kabupaten Bogor mengusung tema “Optimalisasi PMII Kabupaten Bogor Dalam Membangun Daerah di Era Disrupsi 4.0.”
Suasana yang berjalan begitu khidmat dalam pelaksanaan pelantikan pengurus PMII ini dihadiri oleh komisariat se-kabupaten Bogor, Cipayung Plus, Pimpinan Nahdlatul Ulama dan pejabat daerah yang sekaligus sebagai senior PMII sendiri.
Ketua pelaksana Lutfi Jalaluddin menuturkan, “saya sangat berterimakasih kepada seluruh kader PMII dan tamu undangan yang telah hadir pada pelantikan ini. Maksud dengan mengusung tema ini adalah tentang bagaimana di Era disrupsi 4.0 manusia lebih melibatkan digital, oleh karenanya kader PMII harus mampu menjawab persoalan-persoalan zaman, khususnya di daerah Kabupaten Bogor ini.”
Sementara itu, Ketua Umum Imam Shadiqul Wahdi mengatakan, “demi pelantikan dan kaderisasi PMII Kabupaten Bogor, saya berani hadir dan tidak takut corona.” kepada para Hadirin dan tamu undangan.
Wahdi melanjutkan bahwa PMII memiliki nilai yang sangat kuat dalam keislaman dan keindonesiaan. Dalam keislamannya, kader PMII harus mampu menginternalisasi nilai pergerakan PMII, untuk melawan bentuk kesewenang-wenangan dan ketidakadilan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat kabupaten Bogor. Mengingat keislaman Indonesia yang kemudian terus dirongrong oleh kelompok fundamentalis, kriminalisasi dan berbagai hal merugikan lainnya.
“Selanjutnya adalah keindonesiaan, yang berpegang teguh pada Pancasila. Bagi kader PMII, pancasila sudah menjadi barang final yang kemudian harus mencerahkan bagi masyarakat. Bahwa pancasila sebagai keteguhan yang tak bisa ditawar kembali”, ungkap Wahdi.
Adapun Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan dalam sambutannya menuturkan bahwa dirinya secara kultural adalah warga NU yang dekat dengan orang-orang NU. Sehingga menurut Iwan, menghadiri pelantikan PMII sama seperti kembali ke rumahnya sendiri.
“Kita yang di pemerintah, sangat perlu masukan-masukan kritik dari anak muda, yakni mahasiswa. Kami selalu terbuka pada persoalan masukan-masukan, jadi tetap jalankan fungsionalnya”, tutur Iwan.