Bogor – HOTS (Higher Order Thinking Skills) merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang sedang hangat dibicarakan di dunia pendidikan. Isu yang menjadi perhatian adalah rendahnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik di Indonesia, seperti ditunjukkan hasil studi internasional PISA (Programme for International Student Assessment) dan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Padahal keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu modal individu untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia nyata dengan perubahan yang semakin cepat.
Dalam menghadapi tantangan tersebut Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA bermitra dengan PGRI Kecamatan Sukatani melaksanakan workshop pembuatan soal HOTS Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Guru Sekolah Dasar Kelas VI Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan dari tanggal 28 sampai 30 Desember 2021 secara daring.
Kegiatan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional para guru Sekolah Dasar Kelas VI Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi, dalam evaluasi kegiatan belajar mengajar dengan pembuatan soal HOTS pelajaran Bahasa Indonesia yang ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi para guru dalam menyelenggarakan kegiatan evaluasi pembelajaran.
PKM workshop pembuatan soal HOTS diketuai oleh Dr. Wini Tarmini, M. Hum., Dr. Imam Safi’i, M. Pd. sebagai anggota 1, Andi Purnama, S.Pd anggota 2 dan Ajeng Trisnasasti, S.Pd anggota 3.
Workshop ini diikuti oleh 31 peserta yang merupakan guru kelas VI di Kecamatan Sukatani
Dr. Hj. Wini Tarmini, M.Hum. selaku kaprodi sekligus ketua PKM dalam sambutannya menyampaikan bahwa beliau sangat senang bisa bermitra dengan PGRI Kecamatan Sukatani sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pendidik Sekolah Dasar di kecamatan Sukatani sebagai bentuk tridharma perguruan tinggi.
Dukungan untuk workshop ini juga disampaikan oleh Ketua PGRI Kecamatan Sukatani, Kero, S.Pd., M.M.
“Dalam rangka pengembanga diri dan bentuk dari belajar sepanjang hayat kegiatan seperti ini sangat saya dukung. Saya pun sangat senang dengan adanya PKM yang dilakukan oleh UHAMKA yang menjembatani kegiatan ini” ujar Kero, S.Pd., M.M. saat menyampaikan sambutannya.
Koordiator Pengawas Kecamatan Sukatani, Dedi Subandi, S.Pd yang turut hadir dalam pembukaan Workshop Pembuatan Soal HOTS memberikan motivasi kepada para peserta supaya terus berupaya meningkatkan kualitas diri.
“Tuntutan zaman dan teknologi memaksa kita untuk terus meng-upgrade diri dan salah satu bentuknya adalah dengan cara pelatihan seperti ini agar guru di kecamatan Sukatani menjadi guru hebat”, pungkas Dedi Subandi, S.Pd.
Harapan lain dari Workshop Pembuatan soal HOTS yaitu sebagai upaya dalam menghadapi Assessment Kompetensi Minimum (AKM) bagi sekolah dasar khususnya di kecamatan Sukatani. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Sukatani, Samsudin, S.Pd.
“Perubahan model penilaian dari ujian nasional kepada AKM yang membutuhkan berpikir tingkat tinggi oleh karena itu guru-guru harus cakap dalam penyusunan soal berbasis HOTS agar para siswa siap menghadapi AKM”, ucap Samsudin, S.Pd.
Selanjutnya, Workshop ini dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu:
Pertama, memberikan pemahaman dalam keterampilan pembuatan soal HOTS. Keterampilan ini meliputi analisis kompetensi dasar sebagai patokan dalam menyusun indikator soal, mengaplikasikan prinsip penyusunan instrumen penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan pembuatan kartu soal HOTS muatan pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas VI.
Pada tahap ini Andi Purnama, S.Pd sebagai narasumber menjelaskan bahwa langkah pembuatan soal HOTS yaitu; Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS; Menyusun kisi-kisi soal; Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual; Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal; Menulis soal sesuai dengan kaidah penulisan soal; Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
Kedua, Pendampingan kepada para peserta workshop dalam rangka pemahaman dan aplikasi pengetahuan dan keterampilan pembuatan soal HOTS muatan pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas VI.
Ketiga, Monitoring dalam pelaksanaan kegiatan melalui motivasi kepada para guru yang sudah dapat memmbuat soal HOTS pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas VI sehingga bisa konsisten dan tetap bersemangat untuk terus mengembangkan evaluasi hasil pembelajaran yang efektif, inovatif, dan menyenangkan.