VisiNews
  • Politik
  • UKM
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Ekologi
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Opini
  • Tips & Trik
No Result
View All Result
  • Politik
  • UKM
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Ekologi
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Opini
  • Tips & Trik
No Result
View All Result
VisiNews.Net
No Result
View All Result
Home Terbaru

PERSOALAN TEMPAT TINGGAL SEBAGAI TEMPAT KEBAKTIAN DI CIANJUR

visinews by visinews
August 8, 2022
in Terbaru
0
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Cianjur, visinews.net – Membahas seputar pendirian rumah ibadat di Indonesia kerap kali menimbulkan dua respons. Yang awal adalah penerimaan dari masyarakat, sedang yang sisanya memicu perdebatan. Terutama setelah adanya Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.9 dan 8 Tahun 2006 mengenai proses pendirian rumah, termasuk rumah ibadat, diatur di dalamnya, Senin (08/08/2022).

Terdapat dua konteks yang melatarbelakangi kelahiran peraturan itu. Pertama, latar sosiologis atau situasi dan interaksi kemasyarakatan. Aturan yang juga disebut PBM itu lahir sebagai respons atas sejumlah persoalan di masyarakat terkait pendirian rumah ibadah. Banyak dilaporkan, 2-3 tahun sebelum dikeluarkannya aturan ini, terjadi peningkatan konflik antaragama menyangkut pendirian rumah ibadah umat Kristen. Terjadi penutupan rumah ibadah di banyak tempat dan otomatis mengganggu suasana kondusif.

READ ALSO

Aktivis Pemuda Angkat Bicara Soal Dugaan terhadap Pejabat Teras Sumedang

Hari Kedua Program Saba Warga, Koperasi GVN Undang Komisioner KPAD Kabupaten Bogor untuk Mengisi Tausyiah

Kedua, latar-belakang yuridis atau ranah kepastian hukum. Ini merupakan tindak lanjut dari SKB No. 1 tahun 1969 yang dianggap tidak memadai lagi dalam mengelola dinamika rumah ibadah di Indonesia.

Atas hal itu, dalam PBM ini prosedur pendirian tempat ibadah diatur secara rinci dengan beraneka persyaratan, meliputi administratif, teknis bangunan, hingga persyaratan khusus seperti daftar nama pengguna rumah ibadah. PBM ini juga memungkinkan pendirian rumah ibadah sementara dengan izin tertentu.

Mengenai kasus rumah ibadah sementara, ada kasus menarik di Kabupaten Cianjur. Ada sekurangnya terjadi penutupan delapan gereja sementara berupa tempat tinggal dan ruko yang dipakai sebagai tempat kebaktian. Penelitian Ahsanul Khalikin dan Reslawati berusaha mempotret kasus ini.

Riset berfokus menelaah bagaimana perkembangan sebelum dan sesudah penutupan beberapa ruko dan tempat tinggal yang dijadikan tempat kebaktian itu. Lebih lanjut, siapa saja aktor yang terlibat dalam penyelesaian kasus itu akan ditelusuri beserta faktor pendukung dan penghambat mengenainya.

Penelitian ini adalah studi kasus kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi, observasi (pengamatan), dan kajian pustaka. Beberapa informan terdiri dari para tokoh atau pemuka agama, pimpinan organisasi keagamaan, FKUB, figur masyarakat setempat, pejabat daerah, dan instansi terkait.

Temuan Riset

Pada tahun 2014, ada sejumlah tempat ibadah (kebaktian) di Kabupaten Cianjur yang mengalami penutupan. Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) Ciranjang yang berada di rumah tinggal, sudah digunakan sejak 1977 lantas ditutup tahun 2014. Setelah itu berpindah karena sudah mendapat izin bangunan gereja di area Sindangjaya, Ciranjang. Kemudian ada Gereja Gerakan Pentakosta (CGP) Kharis Ciranjang dengan pendeta Mangapul Sihombing. Gereja yang beralamat di tempat tinggal ini juga ditutup tahun 2014 kemudian mendapatkan izin bangunan gereja pada 2017.

Dua contoh di atas menjadi bagian dari sejumlah gereja yang sempat ditutup. Meski demikian, ada total 15 gereja dan 2 Sekolah Tinggi Teologi yang tidak dipermasalahkan masyarakat di Desa Sindang Jaya. Namun belum diketahui apakah semua kelima belas gereja tersebut sudah mempunyai izin bangunan rumah ibadah. Dalam laporan FKUB Kemenag tidak dicantumkan juga mengenai itu.

Pada intinya, sampai saat ini masyarakat hidup rukun dan damai. Tidak ada penolakan dari masyarakat muslim dan pondok pesantren di sana. Bahkan, ada 5 rumah umat Kristen yang tinggal di samping pondok pesantren. Mereka masih tampak saling menghormati satu sama lainnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan sejumlah wawancara, ditemukan beberapa faktor pendukung dan penghambat. Untuk yang faktor pendukung, FKUB dan Ormas ambil bagian dalam menyelesaikan persoalan ruko dan rumah tinggal sebagai tempat kebaktian, dan mencari solusi alternatif.

Masyarakat juga tidak memperkarakan jika syarat-syarat pendirian atau izin tempat tinggal telah dipenuhi. Perwakilan umat Kristen di FKUB juga signifikan dalam menyelesaikan persoalan internal.

Sementara faktor penghambat, secara regulasi, adanya multitafsir terhadap PBM No. 9 dan 8 tahun 2006. Ini mengakibatkan berlarut-larutnya persoalan. Sisi lain juga belum terjalinnya komunikasi baik antara pihak setempat dengan pendeta dari gereja. Koordinasi antargolongan masyarakat juga penting sebagai jembatan penyelesaian masalah tersebut.

Tulisan ini adalah hasil rangkuman dari penelitian Ahsanul Khalikin & Reslawati yang diterbitkan oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementerian Agama tahun 2020.

Sumber: iqra.id

Related Posts

Aktivis Pemuda Angkat Bicara Soal Dugaan terhadap Pejabat Teras Sumedang
Berita

Aktivis Pemuda Angkat Bicara Soal Dugaan terhadap Pejabat Teras Sumedang

March 9, 2025
Hari Kedua Program Saba Warga, Koperasi GVN Undang Komisioner KPAD Kabupaten Bogor untuk Mengisi Tausyiah
Agama

Hari Kedua Program Saba Warga, Koperasi GVN Undang Komisioner KPAD Kabupaten Bogor untuk Mengisi Tausyiah

March 9, 2025
IMM ITB Vinus Bogor Mengadakan Bincang Asik Perdana 2025: Penulisan Berita dan Opini
Berita

IMM ITB Vinus Bogor Mengadakan Bincang Asik Perdana 2025: Penulisan Berita dan Opini

March 8, 2025
Koperasi GVN Launching Program Saba Warga dengan Berbagi kepada Sesama
Berita

Koperasi GVN Launching Program Saba Warga dengan Berbagi kepada Sesama

March 7, 2025
Ramadhan Ini, Jangan Sampai Menjadikan Kita Hanya Seperti Spons
Agama

Ramadhan Ini, Jangan Sampai Menjadikan Kita Hanya Seperti Spons

March 3, 2025
Ramadhan dan Kesalehan Sosial
Opini

Ramadhan dan Kesalehan Sosial

March 1, 2025
Next Post

Best dating sites

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kecam Oknum Konflik Agraria di Desa Iwul Parung, IMM Bogor Raya Akan Turun Aksi

Kecam Oknum Konflik Agraria di Desa Iwul Parung, IMM Bogor Raya Akan Turun Aksi

January 9, 2025

(Opini) Pahami Makna Hablum Minal Alam, Supaya Sadar Terhadap Lingkungan

September 15, 2021
DPP IMM Desak Pembenahan Total Program Makan Bergizi Gratis; Jangan Diperluas Tanpa Standar yang Jelas

DPP IMM Desak Pembenahan Total Program Makan Bergizi Gratis; Jangan Diperluas Tanpa Standar yang Jelas

May 6, 2025
Gas LPG 3 Kg Langka, Founder Vinus Muda: Jangan Ganggu Wilayah Domestik Rakyat

Gas LPG 3 Kg Langka, Founder Vinus Muda: Jangan Ganggu Wilayah Domestik Rakyat

February 4, 2025

Pelantikan KNPI Leuwiliang Dihadiri Para Tokoh Kabupaten Bogor

0

DEEP Gelar Diskusi Bareng Anggota Dprd Kabupaten Bogor Terpilih

0

1.000 pemantau kawal TPS Bogor antisipasi kecurangan

0

IMM Bogor Melahirkan Instruktur se-Indonesia

0
DPP IMM-RSJI Klender Jajaki Kerja Sama Kesehatan Mental

DPP IMM-RSJI Klender Jajaki Kerja Sama Kesehatan Mental

May 19, 2025
LS Vinus Kota Depok Gelar Konsolidasi Menjelang 100 Hari Kinerja Supian Suri dan Chandra dalam Memimpin Kota Depok

LS Vinus Kota Depok Gelar Konsolidasi Menjelang 100 Hari Kinerja Supian Suri dan Chandra dalam Memimpin Kota Depok

May 19, 2025
Satu Pekan Setelah Musycab, PC IMM Kota Depok Tancap Gas Sikapi Persoalan Sampah

Satu Pekan Setelah Musycab, PC IMM Kota Depok Tancap Gas Sikapi Persoalan Sampah

May 16, 2025
ITB Visi Nusantara Bogor Tawarkan Kuliah Berkualitas dengan Biaya Terjangkau

ITB Visi Nusantara Bogor Tawarkan Kuliah Berkualitas dengan Biaya Terjangkau

May 16, 2025
DPP IMM-RSJI Klender Jajaki Kerja Sama Kesehatan Mental

DPP IMM-RSJI Klender Jajaki Kerja Sama Kesehatan Mental

May 19, 2025

LS Vinus Kota Depok Gelar Konsolidasi Menjelang 100 Hari Kinerja Supian Suri dan Chandra dalam Memimpin Kota Depok

Satu Pekan Setelah Musycab, PC IMM Kota Depok Tancap Gas Sikapi Persoalan Sampah

ITB Visi Nusantara Bogor Tawarkan Kuliah Berkualitas dengan Biaya Terjangkau

TPA Cipayung Depok Overload : PC IMM Kota Depok Tegas Maksimalkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Isu Pembubaran Bawaslu Menjadi Relevan

Kesehatan

DPP IMM-RSJI Klender Jajaki Kerja Sama Kesehatan Mental
Kesehatan

DPP IMM-RSJI Klender Jajaki Kerja Sama Kesehatan Mental

May 19, 2025
LS Vinus Kota Depok Gelar Konsolidasi Menjelang 100 Hari Kinerja Supian Suri dan Chandra dalam Memimpin Kota Depok
Politik

LS Vinus Kota Depok Gelar Konsolidasi Menjelang 100 Hari Kinerja Supian Suri dan Chandra dalam Memimpin Kota Depok

May 19, 2025
Satu Pekan Setelah Musycab, PC IMM Kota Depok Tancap Gas Sikapi Persoalan Sampah
Organisasi

Satu Pekan Setelah Musycab, PC IMM Kota Depok Tancap Gas Sikapi Persoalan Sampah

May 16, 2025
ITB Visi Nusantara Bogor Tawarkan Kuliah Berkualitas dengan Biaya Terjangkau
Pendidikan

ITB Visi Nusantara Bogor Tawarkan Kuliah Berkualitas dengan Biaya Terjangkau

May 16, 2025
TPA Cipayung Depok Overload : PC IMM Kota Depok Tegas Maksimalkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Ekologi

TPA Cipayung Depok Overload : PC IMM Kota Depok Tegas Maksimalkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

May 14, 2025

© 2019-2024 || Visi Nusantara News

No Result
View All Result
  • Home
  • Privacy Policy

© 2019-2025 href="https://visinews.net/" title="Visi News | Porta Berita">Visi Nusantara News