Kursus singkat Pemilu dan Demokrasi yang di selenggarakan oleh Yayasan Visi Nusantara Maju tahun 2019 lalu (dok : Visinews).
BOGOR, VISINEWS. Net – Pada perkembangan zaman, kaum Millenial dituntut untuk memberi perubahan. Terutama bagaimana kaum milenial berpartisipasi dalam Politik.
Misalnya dalam Pemilu, Pemilih dituntut untuk cerdas menentukan pilihan.
Di pemilu tahun lalu, Direktur DEEP indonesia, Yusfitriadi mengatakan bahwa kurangnya kepedulian terhadap mendidikan pemilih.
“Apakah kecerdasan akan muncul tanpa melalui pendidikan? Dan tanggungjawab siapakah pendidikan pemilih dan demokrasi?” Tulis kang yus dalam akun instragram pribadinya (27/01/2019) lalu.
Untuk itu, Pendidikan politik sejak dini dinilai sangat penting dan menjadi titik vital dalam mendukung perbaikan sistem politik di daerah maupun pusat di Indonesia.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
“Pendidikan politik merupakan modal bagi bangsa untuk selalu optimistis. Pembelajaran politik yang benar bagi anak muda sangat penting,” kata Moeldoko melalui tulisan tertulisnya, dikutip dari kompas pada Rabu (28/10/2020).
Lalu timbul pertanyaan, siapakan yang menggerakan pendidikan politik?
Tentunya perlu sinergi dari para Stakeholder pemilu dan aktor-aktor politik untuk lebih memperhatikan Pendidikan Politik dan Demokrasi untuk membangun Kapasitas politik generasi milenial.