DEPOK, VISINEWS – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Depok adakaN kegiatan NGOPI (Ngobrol Perkara Ikatan),  yaitu kajian tentang jihad literasi yang dilakukan pada hari Minggu lalu (3 November 2019 ) di Saung Peradaban Bang Beno, Parung Bingung, Pancoran Mas, Depok.

Kegiatan Ini dihadiri oleh Kakanda Ahmad Soleh Sekertaris Bidang RPK Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (DPP IMM) sekaligus selaku editor Bahasa Republika yang sangat antusias dan mengapresiasi PD IPM  Kota Depok untuk menjadi organisasi dikalangan pelajar yang serius dalam dunia literasi khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,  karena menurut penelitian UNESCO tentang minat baca orang Indonesia ialah 1 banding 1000. Ini berarti dalam seribu orang hanya satu orang yang serius minat dalam membaca. Padahal kemajuan teknologi Informasi di indonesia  sudah sangat cepat maka maka perlu diimbangi dengan Literasi yang tinggi.

Harapannya kader Pelajar Muhammadiyah dapat mengembangkan peradaban dan mengembangkan kualitas pelajar dengan gerakan literasi ini.

Lebih lanjut, Fajri Syahiddinillah, Ketua Pelaksana Kegiatan Ngopi (Ngobrol Perkara Ikatan) mengatakan bahwa ini adalah program kerja dari PD IPM yang hasilnya nanti akan di tanfidzkan dan dibagikan ke jajaran Ranting serta Cabang.

“Kegiatan ini bukan hanya sekedar meminum secangkir kopi saja tapi jauh dari itu kegiatan ini sekaligus bagian dalam mencari ilmu  dengan berdiskusi tentang isu-isu strategis di kalangan pelajar”, tutur Fajri.

Kemudian kegiatan mgopi pada kali ini tentang jihad literasi  wujudkan budaya Iqra yang akan berkelanjutan setiap dua pekan sekali ini bagian dalam upgrading pengurus IPM Kota Depok.

“Jihad literasi adalah bagian dari agenda aksi Pelajar Muhammadiyah Kota depok untuk mewujudkan pelajar yang berkemajuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Harapannya agar Pelajar Muhammmadiyah dapat mengamalkan semboyan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Yakni Nuun Walqolami Wamaa Yasthurun, artinya Nuun, demi pena dan apa yang dituliskan”, tambahnya.

Adalah bagian dari identitas IPM dalam Tafsir Azaki Khoirudin dalam Buku Nuun Tafsir Al-Qolam mengatakan jika Nun adalah tinta sebagai sumber ilmu Walqolami demi pena adalah pena sebagai media, Wamaa Yasthuruun dan apa yang mereka tuliskan adalah tulisan sebagai karya maka jika kita qiyaskan dalam diri identitas pelajar, yakni yang mencari ilmu dengan sumber-sumber ilmu pengetahuan yang mengoptimalkan akal pikiran sebagai media dengan membuat karya nyata.

Selanjutnya, Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiayah (PD IPM) Kota Depok, Shinyo, berharap bahwa kegiatan ini dapat memotivasi kawan-kawan pelajar di tingkatan cabang dan ranting untuk sama-sama membangun budaya diskusi dan membaca di lingkunganya masing-masing. Juga memulai dari diri sendiri tentunya dengan tertib belajar.

“Di Era 4.0 menuju 5.0, minat baca orang Indonesia cukup sedikit padahal membaca adalah bagian dari identitas pelajar, maka harapanya mari sama-sama berkolaborasi, berkontribusi, dan berbagi untuk mewujudkan budaya membaca. Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthurun”, tegas Ketua Umum IPM Depok tersebut. (NG/Visinews.net)

 

Sumber gambar: www.lampost.co

Loading