Oleh:
Asep Saepudin
(Sekretaris PKG P3A, Kabid. Dakwah dan Kajian Keagamaan PWPM Jawa Barat)
Mewabahnya Pandemi Covid-19 tentu sangat berimbas kepada anak-anak. Seperti halnya di Kabupaten Bogor ini. Berbagai musibah bertubi-tubi silih berganti tak henti-hentinya. Belum hilang dari ingatan kita, bencana banjir bandang di Jasinga, tanah longsor di Sukajaya, guncangan gempa di Pamijahan dan berbagai musibah dan bencana lainnya di sebagian wilayah Bogor yang hingga kini belum pulih sepenuhnya. Bahkan sebagian saudara kita di Sukajaya hingga kini masih tinggal di camp-camp pengungsian yang entah sampai kapan bisa untuk segera mendapatkan tempat tinggal yang layak. Rencana relokasi pun sepertinya tertunda.
Kini dunia digemparkan dengan munculnya virus baru yang mematikan. Dunia mengenalnya dengan nama Corona Virus Disease 2019 atau (Covid-19) yang pertama kali muncul di Wuhan-China pada akhir 2019 lalu. Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 5 maret 2020 menyampaikan bahwa wabah virus corona telah berdampak terhadap sektor pendidikan. Hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu kegiatan sekolahnya. Saat ini Covid-19 telah menyebar ke seluruh penjuru dunia begitu cepatnya, hingga pemerintah kita pun sangat kewalahan menghadapinya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Pemerintah Pusat telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa tanggal 31 Maret tahun 2020. Yang kemudian detailnya dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
Bagaimana dengan pemenuhan hak anak? Tentu hal ini tidak boleh terabaikan. Pemenuhan hak anak harus tetap jadi prioritas kita bersama. Baik sebagai pemerintah, masyarakat maupun sebagai orang tua. Pemerintah tengah berupaya memenuhi hak belajar anak selama di rumah. Untuk menjangkau seluruh anak-anak Indonesia hingga ke peloksok daerah terpencil yang cakupannya sangat luas dan tentu belum bisa melalui penetrasi jaringan internet secara keseluruhan. Kini sudah hadir di Televisi Republik Indonesia (TVRI) tayangan edukatif yang hanya cukup memakai antenna UHF/Parabola mulai tanggal 13 April 2020.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan TVRI menyelenggarakan acara ‘Belajar Bareng TVRI’ dengan jadwal sebagai berikut; pukul 08.00-08.30 untuk anak PAUD, 08.30-09.00 untuk anak usia SD/MI/sederajat kelas 1-3, 10.00-10.30 SD/MI/sederajat kelas 4-6, 10.30-11.00 untuk siswa SMP/MTs/sederajat, 14.00-14.30 untuk siswa SMA/SMK/MA/sederajat dan pukul 14.30-15.00 parenting. Parenting adalah proses pembelajaran pengasuhan interaksi antara orang tua dan anak yang meliputi aktivitas memeri petunjuk, memberi makan, memberi pakaian dan melindungi anak saat mereka tumbuh dan berkembang. Acara Belajar Bareng TVRI tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pemenuhan hak-hak anak yang terganggu akibat pandemi Covid-19.
Begitu juga lingkungan masyarakat, sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan anak-anak. Lingkungan yang baik akan melahirkan karakter anak yang baik pula. Maka menciptakan lingkungan yang baik tersebut merupakan bentuk pemenuhan terhadap hak-hak anak. Namun, menciptakan lingkungan yang baik memerlukan kekompakan dari semua anggota masyarakat. Kepedulian masyarakat sangat penting bagi tumbuh kembang anak-anak di masa yang akan datang. Di tengah mewabahnya pandemi Covid-19 ini, masyarakatlah yang harus bisa menahan diri, mengendalikan anggota keluarganya, terutama anak-anak mereka yang belum faham akan bahaya corona. Keteladanan masyarakat dalam menerapkan physical distancing dan mematuhi protokoler dalam pencegahan sangat berpengaruh besar bagi anak-anak.
Yang tidak kalah penting dan bahkan menjadi penentu utama tumbuh kembang anak adalah lingkungan keluarga. Di sinilah dimulai babak awal peradaban manusia. Peran keluarga utamanya orang tua sangat penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan pengertian. Mengapa peran keluarga utamanya orangtua sangat penting? Lingkungan paparan pertama dan tersering bagi anak-anak adalah keluarga. Pembentukan karakter dan proses tumbuh kembang pertama kali dimulai dari sini. Kondisi yang optimal di rumah, pemenuhan nutrisi yang cukup, dan interaksi antar orang tua dengan anak-anaknya sangat mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.
Orang tua bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yang aman, memantau aktivitas anak, membantu mengembangkan emosi sosial dan kognitif, serta menyediakan arahan dan panduan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, kemampuan dan peran orang tua dalam mendesign lingkungan rumah yang aman dan kondusif, anak-akan senang bermain, mengeksplorasi hingga menemukan berbagai hal baru yang dapat meningkatkan level perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Suasana yang seperti inilah yang akan menjadikan anak-anak merasa nyaman dan lebih betah tinggal di rumah daripada bermain di luaran yang resiko penularan virusnya lebih tinggi dan sulit dideteksi.
Bersama kita lindungi anak-anak dari dari ancaman Covid-19. Putus rantai penyebarannya dengan tetap di rumah saja. Tetap produktif dan selalu berpikir positif.