Oleh:
Nugi Nugraha Al Mu’min
(Penggiat Sosial dan Pendidikan)
Mungkin kita semua sering mendengar istilah Hablum Minallah, Hablum Minannas, dan Hablum Minal Alam. Di mana Hablum Minallah adalah bagaimana kita menjaga hubungan kita kepada Allah SWT. seperti menjalankan ibadah solat, puasa, mengeluarkan zakat dan ibadah lainnya. Sementara itu Hablum Minannas ialah bagaimana kita menjaga hubungan kita dengan sesama manusia seperti bersilaturrahim, bertatakrama, saling tolong menolong dan berbagai perilaku baik lainnya.
Kemudian, Hablum Minal Alam yaitu bagaimana kita menjaga hubungan kita sebagai manusia kepada alam/lingkungan. Maka dari itu, kita sebagai makhluk yang hidup di bumi dan bumi adalah sebagai alam/lingkungan, maka harus kita jaga baik-baik.
Kita tidak mungkin hidup tanpa adanya ketersediaan alam/lingkungan/sumber daya alam baik itu cahaya matahari, udara, hingga air seperti hujan, lautan, dan sungai. Kita memiliki badan yang sehat itu karena adanya air bersih yang kita minum, kita dapat solat dengan nyaman itu karena kita dapat berwudhu dengan air yang bersih. Dapat kita bayangan jika kita hidup tanpa adanya dukungan dari alam khususnya air. Atau mungkin sumber daya air masih ada tapi Allah mencabut berkah dari air tersebut.
Dapat kita lihat hari ini, sungai-sungai yang ada di sekitar kita sudah tercemar oleh sampah yang dibuang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pencemaran ini akan menimbulkan terciptanya berbagai virus dan bakteri yang mungkin saja dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Allah SWT berfiman di dalam Q.S. Al-Qashash ayat 77 :
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan” .(QS. Al-Qashash [28]: 77).
Allah SWT berfiman di dalam Q.S. QS. Al-Mai’dah ayat 64 yang artinya:
“…Dan mereka berusaha menimbulkan kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Al-Mai’dah [5]: 64).
Dari ayat di atas Allah memerintahkan kepada kita semua untuk tidak berbuat kerusakan di bumi. Kerusakan ini dapat juga kita artikan bahwa kita tidak bolehkan merusak lingkungan atau ekosistem alam. Untuk itu, mari bersama-sama jaga keberkahan alam yang telah Allah sediakan.
Dalam menghadapi kenyataan banyaknya kerusakan lingkungan hidup, yang disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab, Maka kita sebagai umat Islam Indonesia dan sebagai warga negara yang baik, hendaknya menyadari dan merasa bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan khususnya, dalam mengatasi permasalahan pencemaran sumber air.
Di sinilah, perlu adanya pemahaman secara komprehensif bahwa setiap individu bertanggung jawab atas kebersihan dan kelestarian lingkungan. Maka, kita sebagai umat yang sudah modern dan memiliki akal sehat mestinya harus bisa memaknai hablum minal alam secara menyeluruh dan implikatif. Hal ini agar keseimbangan alam bisa terjaga dan lestari sampai kapanpun.
Selain itu, kita juga harus bisa bertanggung jawab atas kelestarian lingkungan, janganlah kita berbuat kerusakan kepada lingkungan. Janganlah kita apatis terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Pahami inti dari Hablum Minal Alam yang sesungguhnya, dan ajarkan itu kepada anak cucu kita nanti. Kita jaga bersama, kita rawat bersama untuk generasi yang akan datang, dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT karena telah menjaga Hablum Minal Alam.