Oleh:
Ummi Wahyuni
(Ketua KPU Kab. Bogor)
Bangsa Indonesia tengah berjuang melawan pandemi virus corona atau covid-19. Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini terus meluas sebarannya hingga tak sedikit memakan korban jiwa. Di tengah situasi sulit seperti ini, peran berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk bahu-membahu membantu memulihkan Ibu Pertiwi.
Berdasarkan data per Minggu siang, 29 Maret 2020, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia sebanyak 1.285 orang. Dari jumlah tersebut, 64 di antaranya dinyatakan telah sembuh. Sementara 1.107 lainnya masih dirawat dan 114 orang lainnya meninggal dunia. Kasus tersebut tersebar di 29 provinsi dari total 34 provinsi di Indonesia.
Seperti di wilayah lain, Kabupaten Bogor juga tengah berperang melawan virus yang menyerang bagian pernapasan ini. Dengan jumlah penduduk lebih dari 5,6 juta jiwa yang tersebar di 40 kecamatan dan 435 desa/kelurahan, kondisi ini tentu menjadi tantangan berat pemerintah.
Data per hari Sabtu, 28 Maret 2020, tercatat ada 246 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Bogor. 71 orang masuk katagori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi ositif sebanyak tujuh orang. Dua di antaranya dinyatakan sembuh dan satu orang yang positif meninggal dunia.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor tidak dapat menyelesaikannya sendiri permasalah ini. Berbagai kebijakan pembatasan aktifitas sudah diambil dan beberapa kebijakan lainnya masih dalam proses kajian seperti wacana penarapan karantina wilayah atau local lockdown.
Bupati Bogor tentu memahami dampak dari kebijakan yang diambil. Dampak perekonomian dan kemampuan anggaran daerah yang terbatas menjadi pertimbangan serius sambil menunggu perkembangan arahan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
Sejumlah gerakan sosial sudah mulai mencuat untuk membantu pemerintah menanggulangi pandemi ini. Sudah saatnya semua bergerak dengan melakukan hal terkecil yang bisa dilakukan. Hal kecil yang dilakukan secara kolektif akan berdampak besar di tengah kondisi yang serba terbatas.
Salah satu gerakan yang kemudian terinisiasi adalah ‘Gerakan Lawan Covid-19; 2000 Rupiah Dari, Oleh dan Untuk Kita Bersama”. Gerakan ini memang hanya sebuah Gerakan kecil ketika dilakukan sendiri. Akan tetapi akan berdampak besar saat dilakukan secara kolektif dan berkesinambungan secara bersamaan.
Banyak yang bertanya mengapa hanya 2000 rupiah saja. Sederhana jawabannya. Uang kertas dengan pecahah Rp2000 paling sering kita temui. Rasanya, ketikan mendonasikan uang dengan pecahan tersebut tidak memberatkan karena bisa dilakukan hampir semua orang. Dasar ini kemudian yang dijadikan harapan agar gerakan ini menjadi massif.
Di tengah kondisi seperti ini, setiap orang hampir dipastikan memiliki keinginan untuk ikut serta saling meringankan beban. Gerakan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi dampak dari virus corona.
Gerakan kolektif ini juga dapat menjadi solusi dan alternatif dalam menanggulangi permasalan yang timbul akibat virus corona di daerah pedesaan. Sebab di tengah kebijakan pembatasan aktifitas, masih banyak warga yang tetap harus keluar rumah untuk bekerja untuk bertahan hidup memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.
Jika sudah terkumpul, donasi Rp2000 yang dikeluarkan bisa digunakan untuk membantu penanggulangan virus corona dalam berbagai cara. Misalnya, pemberian Alat Pelindung Diri (APD), masker, handsanitizer hingga cairan disinfektan. Donasi juga bisa dialokasikan untuk memberikan bantuan dalam bentuk makanan kaya gizi untuk menguatkan imunitas.
Besar harapan, gerakan kecil dari lingkungan terkecil yang dilakukan bisa bermanfaat besar. Karena kita ketahui bersama, masih banyak saudara-saudara kita yang hidup di bawah garis kecukupan dan mengandalkan pemasukan harian untuk menghidupi keluarga. Geraan ini juga diharapkan bisa meringankan mereka yang tetap harus bertugas di tengah pandemic seperti petugas medis, jurnalis, petugas kebersihan bahkan pengemudi ojek dan lainnya.
Mari lakukan apa yang bisa kita lakukan dari hal terkecil dan lingkup terkecil. Dengan keyakinan dan rasa optimisme, gerakan kolektif berkesinambungan semacam ini akan berdampak besar dalam upaya penanggulangan dampak virus corona.
Mari mulai lakukan dari sekarang sebagai wujud kita peduli dan saling menyayangi. Terus bergerak tanpa batas, terus lakukan gerakan kolektif secara berkesinambungan.
#Ummi Wahyuni, dari yang terkecil dari yang kita bisa dan lakukan sekarang.