Visinews – MTs. Muhammadiyah Sipak berdiri tahun 1982 dan mendapat izin operasional tahun 1996. Dalam perjalanannya, MTs Muhammadiyah Sipak pernah mendapatkan bantuan CSR Jaica tahun 2006. Namun, kondisi sekolah kader Muhammadiyah saat ini sudah semakin tidak representatif untuk memberikan kenyamanan anak didik dalam proses kegiatan belajar.
Kondisi fisik bangunan yang memiliki banyak kerusakan yang bahkan cukup beresiko terhadap keselamatan para siswa dan guru-guru ketika berada di ruang kelas. Hal ini pun mungkin berimplikasi pada psikologis siswa yang menjadi peserta didik di MTs Muhammadiyah Sipak ini.
Di saat banyak siswa yang saling mempromosikan kecantikan fisik sekolahnya dalam media sosial seperti facebook dan instagram, anak didik MTs Muhammadiyah mungkin tidak akan sesumringah siswa sekolah lain dengan sekolah mereka yang layak dan piala prestasi siswa yang rapi dipajang dalam lemari-lemari display yang bisa dilihat para pengunjung.
Kelayakkan fisik bangunan sekolah memang bukanlah satu-satunya ukuran tentang sekolah unggul, namun berawal dari kenyamanan proses pembelajaran, akan lahir kepercayaan diri untuk menjadi siswa-siswa yang kompetitif dan memiliki segudang inspirasi untuk terus membanggakan sekolahnya.
Lili Rusli (Sekretaris PCM Jasinga) mengungkapkan bahwa MTs Muhammadiyah Sipak sudah berulang kali mengajukan permohonan bantuan untuk perbaikan ruang kelas.
“Untuk membentuk siswa yang berkarakter, kami cukup terganggu dengan kondisi sekolah saat ini. Meskipun dengan segala keterbatasan sekolah, alhamdulillah kami tetap mendapat kepercayaan masyarakat sekitar desa Sipak yang mendaftarkan anaknya untuk mendapat pendidikan di MTs. Muhammadiyah Sipak. Kami berharap pemerintah daerah tergugah nuraninya untuk bisa membantu agar nilai kelayakan sekolah bisa terpenuhi untuk hak belajar anak dengan aman dan nyaman”, ungkap Rusli.