Bogor, Visinews.net – Hanya tinggal menghitung hari menuju tahapan pendaftaran pasangan calon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Dinamika politik di Kabupaten Bogor sudah semakin mengkristal, terutama di tubuh Koalisi Indonesia Maju (KIM). Apakah bisa diwujudkan atau mau pecah kongsi pada Pilkada Kabupaten Bogor.
Kedua opsi tersebut sama-sama terbuka sangat lebar peluangnya. Bisa diwujudkan ketika Partai-partai yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) memandang realistis dengan elektabilitas Rudi Susmanto. Sehingga dengan realitas hasil survei di atas Rudi susmanto sangat realistis jika menjadi Calon Wakil Bupati yang mendampingi Ade Ruhandi (Jaro Ade). Potensi KIM pecahpun sangat besar, ketika Rudi Susmanto sangat percaya diri dan dipaksakan untuk head to head dengan Jaro Ade (Ade Ruhandi) walaupun dengan modal elektabilitas yang rendah. Adapun hasil pada empat lembaga survei sebagai
berikut :
1. Lembaga Studi Visi Nusantara (LS VINUS)
Dirilis pada tanggal 1 Agustus 2024, Lembaga Studi Visi Nusantara (LS VINUS) merilis surveinya setelah DPP Partai Gerindra memberikan surat tugas kepada Rudi Susmanto.
Hal ini tentu saja berdampak pada pergeseran elektabilitas. Bagaimana tidak di tengah publik sedang menerka-nerka kepada siapa DPP Partai Gerindra memebrikan surat tugas. Namun demikian kenaikan elektabilitas Rudi Susmato tidak signifikan dan masih tertinggal jauh dari Ade Ruhandi (Jaro Ade).
Walaupun banyak simulasi yang dijadikan objek survei lembaga Studi Visi Nusantara (LS VNUS) ini, namun menkrucut pada tiga sosok ini, dengan hasil survei, Ade Ruhandi medapatkan 56,56 %, disusul Rudi Susmanto 20,13 dan yang terakhir Agus Salim mendapatkan 10,06. Yang memilih tidak tahu 13,25 %. Begitupun ketika simulasi pasangan calon, Ade Ruhandi (Jaro Ade) unggul signifikan dipasangkan dengan siapapun.
2. Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil sulveinya terkait Pilkada Kabupaten Bogor pada akhir Bulan Juli 2024. Hasil survei ini dikeluarkan sebelum Rudi Susmanto diberikan surat tugas oleh DPP Partai Gerindra. Oleh karena itu keunggulan Ade Ruhandi (Jaro Ade) lebih ekstrem berhadapan dengan siapapun dan dipasangkan dengan siapapun. Ketika dikerucutkan hasilnya sebagai berikut : Ade Ruhandi (Jaro Ade) 45,2 %, Elly Rachmat Yasin, 22,5 %, Iwan Setiawan 21,4 %, dan Rudi Susmanto 2,3%. Ketika dikerucutkan dua calon, elektabilitas Ade Ruhandi (Jaro Ade) sangat jompalng elektabilitasnya dibandingkan dengan Rudi Susmanto, dimana Ade Ruhadni sampai pada 70,00 % adapun Rudi Susmanto hanya mendapatkan elektabilitas 7,3 %. Yang belum menentukan pilhan 22,7 %.
3. Lembaga Survei Indikator
Sama halnya dengan LSI, hasil survei Indikator juga dikeluarkan pada akhir bulan juli sebelum Rudi Susmanto mendapatkan surat tugas dari DPP Partai Gerindra. Hasil survei indicator ketika simulasi empat calon hasilnya sebagai berikut : Ade Ruhandi (Jaro Ade) 58,0 %, Elly RAchmat Yasin 23,3 %, Iwan Setiawan 9,3 % dan Rudi Susmanto 4,3 %. Adapun yang tidak memilih 4,7 %.
Namun ketika dikerucutkan dengan Ade Ruhandi (Jaro Ade) dihadapkan dengan Rudi Susmanto, hasilnya adalah ; Ade Ruhandi (Jaro Ade) 79,5 % dan Rudi Susmanto 9,6 %, dan yang memilih tidak tahu 10,9 %.
4. Lembaga Survei Poltracking
Poltracking juga mengeluarkan hasil survei terakhirnya menjelang pendaftaran pasangan calon pada Pilkada 2024 pada akhir juli. Dimana Rudi Susmanto belum mendapatkan surat Tugas dari DPP Partai Gerindra.
Dari hasil survei Poltracking inipun Elektabilitas Ade Ruhandi (Jaro Ade), unggul sangat jauh dibandingkan bakal calon lainnya, terlebih jika dihadapkan dengan Rudy Susmanto.
Dalam simulasi empat bakal calon hasilnya adalah : Ade Ruhandi (Jaro Ade) 49,0 %, Elly Rachmat Yasin 26,6 %, Iwan Setiawan 19,8 % dan Rudi Susmanto 3,0 %. Yang memilih tidak tahu hanya 1,5 %.
Adapun simulasi jika Ade Ruhandi (Jaro Ade) berhadapan langsung dengan Rudi Susmanto hasilnya adalah : Ade Ruhandi (Jaro Ade) 64,0 % sedangkan Rudi Susmanto hanya mendapatkan 4,3 %. Sedangkan yang memilih tidak tahu masih sangat tinggi, diangka 31,7 %.
Hanya tinggal menghitung hari menuju tahapan pendaftaran pasangan calon pada Pemilihan Serentak 2024. Dinamika politik di Kabupaten Bogor sudah semakin mengkristal, terutama di tubuh Koalisi Indonesia Maju (KIM). Apakah bisa diwujudkan atau mau pecah kongsi pada Pilkada Kabupaten Bogor.
kedua opsi tersebut sama-sama terbuka sangat lebar peluangnya. Bisa diwujudkan ketika Partai-partai yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) memandang realistis dengan elektabilitas Rudi Susmanto. Sehingga dengan realitas hasil survei di atas, Rudi Susmanto sangat realistis jika menjadi Calon Wakil Bupati yang mendampingi Ade Ruhandi (Jaro Ade).
Potensi KIM pecahpun sangat besar, ketika Rudi Susmanto sangat percaya diri dan dipaksakan untuk head to head dengan Jaro Ade (Ade Ruhandi) walaupun dengan modal elektabilitas yang rendah.
Yusfitriadi (Pengamat Politik dan Kebijakan Publik)