Visinews.net-Berawal dari keresahan lima orang Relawan Lindungi Hutan Bogor yang keberadaannya seperti ada dan tiada (condong ditiadakan) dan seiring berjalannya waktu, sering bertemu berbagi keluh kesah yang baru, dan menuangkan ide-ide baru yang tidak mustahil bisa dituju.
Lalu, tercetuslah tiba-tiba dalam benakku Kaum Membumi. Nama yang sangat aku sukai, dengan filosofi yang dibuat sendiri, bermodalkan Google AI. Lalu berdiskusi untuk menentukan ide mengenai visi dan misi dari masing-masing anggota. Hingga hari ini, Kaum Membumi cukup banyak diketahui banyak orang.
Kaum Membumi adalah komunitas lingkungan yang berdedikasi untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam menjaga kelestarian alam.
Komunitas ini beranggotakan berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, karyawan, hingga profesional di bidang lingkungan.
Komunitas ini berfokus pada berbagai inisiatif hijau yang bertujuan untuk mengurangi jejak ekologis dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Visi:
Menjadi agen perubahan utama dalam rehabilitasi lahan kritis dan penyadaran lingkungan, menciptakan ekosistem yang seimbang dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Misi:
- Mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan proyek rehabilitasi lahan yang efektif.
- Memberdayakan masyarakat melalui program edukasi lingkungan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab mereka terhadap alam.
- Berkolaborasi dengan pemerintah, lembaga, dan komunitas untuk menciptakan kebijakan dan praktik lingkungan yang berkelanjutan.
- Menyediakan pelatihan dan bimbingan bagi petani agar dapat menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.
- Menggalang dukungan dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian alam dan rehabilitasi lahan yang terdegradasi.
Program dan Kegiatan
1) Penanaman Pohon: Kaum Membumi secara rutin mengadakan program penanaman pohon di berbagai wilayah yang rawan deforestasi atau membutuhkan penghijauan. Setiap kegiatan ini biasanya melibatkan partisipasi aktif kolaboratif dari berbagai komunitas dan masyarakat setempat.
2) Bersih-bersih Pantai dan Sungai: Mengorganisir kegiatan bersih-bersih di pantai dan sungai untuk mengurangi sampah yang mencemari laut dan aliran air.
3) Edukasi dan Sosialisasi: Mengadakan dan workshop tentang pengelolaan sampah, komposting, dan pentingnya menjaga lingkungan kepada masyarakat dan sekolah.
Logo Kaum Membumi adalah bentuk tangan yang menggenggam benih pohon, dengan penggabungan warna hijau dan coklat.
Warna hijau tetap menjadi simbol utama untuk kesadaran lingkungan dan keberlanjutan. Ini mencerminkan harapan akan pertumbuhan, kehidupan baru, serta keseimbangan ekologi. Warna hijau dalam logo ini menggambarkan komitmen untuk melestarikan alam dan menciptakan lingkungan yang hijau dan sehat bagi generasi mendatang.
Warna coklat mewakili bumi, tanah, dan kesuburan. Dalam konteks logo Kaum Membumi, coklat menekankan pentingnya keterikatan dengan alam dan mengingatkan kita akan sumber daya yang berharga yang bumi berikan kepada kita. Ini juga menunjukkan urgensi untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan merawat tanah tempat benih-benih kehidupan ditanam.
Sementara bentuk tangan yang menggenggam benih pohon adalah simbol tindakan dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Ini mencerminkan peran aktif manusia dalam merawat dan melestarikan alam. Tangan yang menggenggam benih pohon menggambarkan kekuatan individual dan kolaboratif kita untuk menanam dan merawat pohon, sebagai simbol harapan dan pertumbuhan bagi masa depan yang lebih hijau.
Desain simetris dari tangan yang menggenggam benih pohon menggarisbawahi kesatuan antara manusia dan alam. Ini menekankan pentingnya kolaborasi dan keterlibatan kita dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Simetri juga mencerminkan keharmonisan yang diinginkan antara upaya manusia dan kekuatan alam untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Penulis: Amelia Rifka Fajriana (Founder Kaum Membumi)