BOGOR, VISINEWS.Net – Beberapa waktu belakangan ini, kasus pembuangan bayi marak terjadi di Bogor. Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, empat bayi dibuang di Bogor.
Pertama, kasus penemuan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki di Sungai Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Jumat (23/10/2020) lalu.
Kedua, penemuan janin bayi berusia tujuh bulan pada Rabu (11/11/2020), di Prakarya RT 01/6 Perum PDK, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Sedangkan di Kabupaten Bogor kasus pertama terjadi pada Kamis (12/11/2020). Mayat bayi ditemukan Membusuk dalam selokan di Kampung Kramat, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Keempat penemuan mayat bayi di kampung Cipakancilan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Kelima, warga Kampung Moyan RT 07/04, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, digegerkan dengan penemuan mayat bayi berjenis laki-laki di sebuah semak-semak, Selasa (24/11/2020).
Maraknya pembuangan bayi dikaitkan dengan pandemi covid-19.
Sebagian masyarakat berpendapat banyak calon orangtua yang tidak siap secara ekonomi. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi yang sudah setahun ini melanda Indonesia membuat banyak calon orang tua tertekan.
Namun, hal tersebut diluruskan oleh seorang psikolog asal kabupaten Bogor, Naotalia apapyo. Ia mengatakan maraknya orangtua yang membuang bayinya menunjukkan fenomena banyak kelahiran anak-anak yang tidak diinginkan (unexpected children).
” Banyak faktor yang menyebabkan pembuangan bayi bukan hanya ketimpangan ekonomi tapi karena saat ini sedang pandemi dan ekonomi masyarakat sedang susah jadi banyak di kaitkan , tapi sebenarnya banyak faktor lain salah satu nya unwanted baby. Secara psikologi si orang tua belum siap secara lahir batin memiliki bayi. Faktor lainnya kehamilan di luar pernikahan yang melahirkan bayi yang tidak diinginkan, saat ini krisis moral dan etika pun sedang tinggi angka nya.” Ucap Naotalia kepada Visinews.Net, Kamis (3 Desember 2020).
Perilaku yg menyimpang apapun bentuk nya secara psikologi akan dikatakan mengalami gangguan mental termasuk membuang bayi. Tapi kalau ada hubungannya dengan ekonomi biasa nya si bayi di buang atas keinginan ibu dan ayahnya.” Jelasnya.
Adapun untuk para pelaku kasus diatas, tak lain adalah orang tua bayi tersebut. Hal itu terlihat dari empat kasus penemuan mayat bayi di Bogor.
Pertama, ibu kandung yang melakukan aborsi dengan menggunakan obat keras di Kota Bogor. Kemudian, kasus mayat bayi di Kampung Kramat. Dimana ibu kandung yang melahirkan sendiri kamar mandi langsung membunuh bayinya dengan cara dicekik. Sementara itu, dari kasus pembunuhan bayi yang terungkap tidak terlepas dari hasil seks bebas.
Mereka tega membunuh dan menggugurkan bayi mereka lantaran bertanggung jawab sendirian ‘Motifnya malu, karena mempunyai anak diluar nikah’.
Ketidaksiapan menjadi orangtua serta beban psikologis yang menyertai membuat mereka mencari jalan pintas dengan membuangnya. Semakin, cepat mereka bisa membuangnya maka seolah beban psikologisnya semakin ringan.