Visinews – Bekasi (01/05/2020), ditengah pandemi Covid-19 yang masih mengancam ruang aktivitas sosial masyarakat, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi tetap produktif menyelenggarakan acara Pelatihan Penulisan Opini yang digelar secara daring mengingat telah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya melawan sebaran Covid-19.
Kegiatan pelatihan penulisan opini ini diselenggarakan dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting dengan tema “Menuju Hardiknas: Menulis Mengubah Peradaban.” Acara pelatihan dimulai pukul 09.30 pagi.
Ada beberapa narasumber yang berbagi keilmuan dan pengalamannya kepada para peserta dalam hal penulisan.
Yang pertama adalah Iu Rusliana yang merupakan dosen UIN Bandung yang telah memiliki banyak karya tulis terpublikasi di berbagai media baik cetak maupun online.
Rekam jejaknya sebagai akademisi yang produktif menulis, bisa dengan mudah dilihat melalui berbagai artikel miliknya yang bisa kita temukan dengan mudah di mesin pencarian seperti google.
Dalam pelatihan menulis ini, Kang Iu, panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa selama ini banyak diantara kita yang masih segan untuk menulis, masih takut untuk memulai. Takut salah, takut dicemooh, dan sebagainya.
Kang Iu mengajak agar peserta bisa segera memulai dengan “niat menulis” sekarang juga. Jika sudah ada niat, tentukan tema tulisan sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran.
“Tidak perlu muluk-muluk menulis yang bagus, tapi tulislah apa yang melintas di pikiran. Jika di pikiran kita tentang piring, menulislah tentang piring. Jika yang melintas tentang maling, berceritalah tentang maling. Kemudian, jika tema yang ada di pikiran kita sudah ada, carilah referensi atau narasumber”, tutur Iu kepada para peserta.
Kang Iu menambahkan bahwa saat ini, referensi bisa dengan mudah didapatkan, diantaranya dari Google.
“Kesimpulannya, percaya dirilah untuk mau menulis, karena sejelek apapun tulisan, lebih baik disampaikan daripada tidak samasekali. Tetap semangat meski tulisan dicemooh”, tambahnya.
Narasumber kedua adalah Ferryal Abadi yang merupakan dosen di Kalbis Institute Jakarta. Dalam pengantar materinya, Ferryal menyampaikan bahwa dirinya sudah menulis opini sejak masih jadi mahasiswa, dan tak pernah patah semangat meski sering ditolak oleh media.
Kepada peserta, Ferryal juga menyampaikan beberapa kiat bagaimana menulis opini, diantaranya topik tulisan harus aktual dan mengandung unsur baru, pemilihan media yang tepat, tidak mengambil topik pada momen tertentu, menulis tema yang dikuasai,
“Jika sulit diterbitkan di harian nasional, maka coba ke harian lokal atau kirim ke media online, tentu dengan tetap melihat panduan atau kriteria penulisan yang mungkin berbeda tiap media”, ungkap Ferryal.
Adapun narasumber ketiga adalah Heri Ruslan. Heri menyampaikan materi dengan judul “Berani Menulis di Media Masa”
Dalam paparannya, Heri memperlihatkan beberapa kolom yang bisa diisi oleh para penulis di Republika diantaranya ada kolom Opini (2 tulisan/hari), kolom Hikmah, Resensi, Cerpen, Surat Pembaca, dan Tajuk Rencana (khusus untuk pemimpin redaksi)
Selanjutnya, Heri juga menyampaikan bagaimana agar tulisan bisa dimuat di media massa diantaranya adalah bagaimana memilih tema agar menarik untuk pembaca yaitu tulisan harus aktual (kalender, peristiwa, isu) serta memiliki nilai manfaat untuk kepentingan umum meski nantinya kontroversial.
Wakil redaksi Harian Republika ini juga menyampaikan bahwa dalam menulis judul hendaknya harus menarik, jangan terlalu panjang, cukup 4 atau 5 kata.
“Lead juga harus menarik, tulisan harus utuh dan jangan lupa mengedit tulisan sebelum dikirim. Berdasarkan pengalaman, banyak diantara penulis yang masih typo dalam menulis sehingga itu berpengaruh dimuat atau tidak dan tentunya kesalahan tulisan akan mengurangi nilai jika tulisan itu diikutkan dalam ajang lomba”, tuturnya.
Selanjutnya, Heri juga turut memberi kiat bagaimana mengirimkan tulisan agar bisa dimuat dalam publikasi yakni, tentukan media, teknis pengiriman (biasanya via email), etika pengiriman tulisan (jangan mentang-mentang dekat dengan redaksi sehingga berharap tulisan kita dimuat terus-menerus, sering membaca tulisan orang lain, perkaya gagasan/wawasan, biasakan menulis dan minta saran dan kritik orang lain terkait tulisan yang dibuat.
Dalam penutupan acara, Afief Ardhila (Ketua MPI Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi) mengapresiasi kegiatan pelatihan dengan penuh rasa syukur karena telah terlaksana ditengah keterbatasan kondisi sosial hari ini.
“Meskipun materi yang disampaikan begitu singkat karena ditutup pukul 11.30, bagi saya kegiatan ini sangat bermanfaat dan Insya Allah menambah wawasan serta menjadi suntikan semangat untuk terus menulis. Terimakasih panitia dan pemateri, semoga di bulan suci ramadan ini kita semua mendapat keberkahan. Aamiin”, tuturnya.