BOGOR,VISINEWS – Bekerja sama dengan Relawan Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Koperasi Galang Visi Nusantara (GVN) Menyerahkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak musibah banjir dan tanah longsor di Kecamatan Sukajaya dan sekitarnya. Bantuan yang diserahkan merupakan hasil yang dihimpun dari masyarakat yang menyalurkan bantuannya melalui Koperasi Galang Visi Nusantara (GVN). Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju, yang merupakan induk dari Koperasi Galang Visi Nusantara (GVN) Yusfitriadi.
Bantuan yang diserahkan berupa 150 paket sembako, aneka makanan bayi, pembalut bagi perempuan, dan satu buah genset untuk penerangan warga. Tim yang berjumlah 15 orang tidak bisa mencapai titik terparah yang terkena dampak bencana, karena masih susahnya akses jalan untuk menuju ke titik itu. Sehingga tim menyerahkan bantuan tersebut di desa nangela, dimana tempat pemberhentian terakhir kendaraan baik roda 4 maupun roda 2. Untuk bisa sampai ke titik bencana harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 3-4 jam dengan jalan setapak yang penuh dengan lumpur, bebatuan dan duri. Sempat beberapa orang tim dari kami mencoba untuk masuk berjalan kaki di jalan setapak itu, ditemukan juga 2 motor yang nekad menyusuri jalan setapak tersebut, namun berakhir dengan kondisi rusak, tidak bisa melanjutkan dan tidak bisa juga kembali. Bantuan diserahkan langsung melalui warga. Secara teknis, sekitar perwakilan 10 warga datang ke lokasi dimana kami menyerahkan bantuan, kemudian bantuan bantuan tersebut dipikul menuju lokasi bencana, walaupun ada juga yang nekad menggunakan motor dengan roda yang dililit rante motor, untuk menghindari jalan lumpur dan bebatuan licin.
Beberapa tim kami sempat berdialog dengan warga terkait kondisi bencana terkini, antisipasi masyarakat dan distribusi bantuan dari posko-posko yang didirikan oleh para relawan. Selain bahan makanan pokok, masyarakat berharap juga bantuan yang sangat dibutuhkan lainnya seperti genset. Dengan matinya aliran listrik sejak terjadinya bencana, masyarakat yang terkena dampak bencana berada dalam kondisi yang gelap gulita setiap malam. Lilin yang diberikan oleh para relawan tidak bisa bertahan lama, karena dengan jumlah masyarakat yang cukup banyak tidak mungkin penerangan harus menggunakan lilin. Padahal kesiapsiagaan masyarakat setiap malam merupakan tuntutan hawatir terjadi musibah susulan, karena hujan terus menerus mengguyur hampir seluruh daerah di kabupaten bogor. Belum lagi aliran listrik untuk kepentingan lainnya. Selain genset juga pakaian dan makanan balita. Selama ini yang saya lihat di posko-posko bantuan hanya difokuskan pada bahan makanan pokok, padahal balita yang sangat rentan terkena berbagai penyakit pasca bencana juga harus menjadi perhatian semua pihak. selain itu MCK, terutama kamar kecil untuk buang air besar dan air kecil masyarakat yang terdampak musibah tidak memadai teruatama pada sisi kwantitas. Di sebuah area MCK hanya satu sementara masyarakat yang membutuhkan mencapai 200 orang. Kondisi seperti ini juga termasuk di tempat pengungsian.
Adapun kondisi terkakhir yang kami dapat informasi dari warga, dianataranya : Pertama, Akses Jalan. Masih banyak tempat-tempat yang terdampak bencana yang belum mampu diakses oleh kendaraan roda dua sekalipun. sehingga bantuan sangat sulit tersalurkan secara cepat dan tepat sasaran. kondisi terakhir masyarakat untuk mendapat bantuan harus datang sendiri ke posko yang merupakan balai desa dan kantor kecamatan yang jaraknya sangat jauh dari tempat masyarakat yang terkena bencana, sehingga masyarakat harus memakan waktu 1-3 jam untuk mendapatkan bantuan. Selain itu juga admnistrasi untuk mendpatkan bantuan dirasa memberatkan masyarakat. Kedua, Bantuan belum disalurkan secara optimal. Ketika kita melihat posko-posko bencana, baik di kantor kecamatan, balai desa dan posko-posko relawan lainnya, bantuan masih numpuk banyak sekali, belum tersalurkan secara optimal. Padahal informasi dari warga, warga sangat membutuhkan bantuan-bantuan tersebut. Bahkan ketidak tersalurkannya secara optimal bantuan-bantuan tersebut diantaranya berbau politik sisa-sisa pemilihan kepala desa yang baru saja digelar di kecamatan sukajaya. Ketiga, Antisipasi bencana susulan. Masyarakat sangat menghawatirkan sewaktu-waktu bencana susulan akan datang lagi, karena hujan terus menerus mengguyur wilayah kabupaten bogor, termasuk daerah yang sekarang terkena bencana. Setiap saat terlebih ketika datang waktu malam, masyarakat sangat cemas. Keempat, Kondisi masyarakat yang sudah mulai sakit. Sudah 8 hari masyarakat sukajaya dan sekitarnya berada dalam kondisi bencana. Ditengah semuanya serba kekurangan, maka masyarakat sangat rentan terkena berbagai penyakit, terlebih musim penghujan yang setiap hari tidak berhenti. Yang sangat menghawatirkan adalah anak-anak balita. Mereka belum kuat secara fisik berada dalam kondisi udara yang sangat dingin dan asupan yang kurang memadai. Sehingga akan sangat rentan terkena penyakit.
Dalalm kondisi seperti ini, satu-satunya cara menyalurkan bantuan supaya lebih cepat melalui jalur udara. Saya sangat mengapresiasi bupati bogor bekerjasama dengan Pangkalan Udara Atang Sanjaya yang kemaren sudah menyalurkan bantuan melalui pesawat hely. Oleh karena itu saya sangat berharap aksi-aksi penyaluran bantuan lewat udara tersebut diperbanyak volume dan intensitasnya. Karena menunggu akses jalan terbuka sangat membutuhkan waktu yang lama. (NG/Visinews.net)