Bogor, Visinews.net – Tingkat penasaranan masyarakat kabupaten Bogor dalam waktu yang cukup panjang, hari ini tejawab sudah. Dimana dengan diusungnya pasangan Rudi Susmanto sebagai Calon Bupati Bogor dan Ade Ruhandi (Jaro Ade) sebagai calon wakil Bupati Bogor 2024 oleh mayoritas gabungan partai politik menjadi jawaban teka-teki selama ini. Tentu saja keputusan ini tidak lantas memuaskan semua pihak, baik bagi pasangan yang bersangkutan, partai politik, terlebih bagi masyarakat yang selama ini mendukung Rudi Susmanto dan Ade Ruhandi.
Ade Ruhandi selama lima tahun sudah mempersiapkan diri untuk maju sebagai Bupati Bogor 2024 yang kemudian diberikan tugas resmi oleh DPP Partai Golkar. Begitupun Rudi susmanto, yang tidak lama persiapannya dan para pendukungnya sudah menggadang-gadang skenario calon wakilnya.
Namun semua skenario itu “dipaksa” buyar oleh DPP Partai yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Bagaimana tidak, kedua sosok diatas dengan skenario politik masing-masing menuju Pilkada 2024 harus melakukan “kawin paksa” atas intervensi yang dilindungi undang-undang. Karena seberapa dinamis pun kondisi politik di tingkat lokal Kabupaten Bogor, pada akhinya DPP Partailah yang menentukan.
Namun, inilah realitas politik yang harus diterima oleh semua pihak. Karena partai dan aktor politik tingkat daerah tidak mempunyai peran yang signifikan dalam merekomendasikan pasangan calon pada Pilkada tahun ini. Tentu saja yang namanya proses dengan adanya proses “paksa” akan berpotensi menimbulkan berbagai permasalahannya dalam mengarungi proses Pilkada dan tentu saja akan berpengaruh terhadap hasilnya.
Saya berharap semua pihak berfikir untuk kabupaten Bogor yang lebih baik, sehingga berbagai potensi akan muncul yang diakibatkan oleh “kawin paksa” tersebut bisa terminimalisir.
Terutama bagi pasangan calon, saatnya bersinergi dengan semua kekuatan masyarakat kabupaten Bogor untuk menghadirkan pemerintahan daerah kabupaten Bogor yang berwibawa, mengembalikan kepercayaan publik dan menghadirkan kepemimpinan yang mensejahterakan masyarakatnya.
Yusfitriadi (Pengamat Politik dan Kebijakan Publik)