Sabtu (5/10/2019), Karang Taruna Cibitung Wetan menyelenggarakan Festival Budaya pada hari sabtu, 5 Oktober 2019 di Desa Cibitung Wetan sebagai wujud pelestarian budaya dan adat sunda.
Tedi Lesmana selaku Ketua Pelaksana menjelaskan, “kami sebagai pengurus Karang Taruna Desa Cibitung Wetan berinisiatif untuk menggelar kegiatan Festival Budaya yang bertujuan untuk memperkenalkan kembali budaya lokal dan tradisi yang ada Serta merawat kebudayaan Sunda di Kabupaten Bogor”.
Pada era modern saat ini banyak kalangan milenial tidak luput dari pengaruh teknologi. Bahkan di zaman revolusi industri 4.0 ternyata bukan hanya di kalangan pemuda saja, orang tua pun tidak luput dari yang namanya teknologi. Sampai-sampai budaya yang dulu pernah kita kenal, tergerus oleh pengaruh teknologi. Sehingga akhirnya, anak-anak saat ini tidak tahu dengan budaya dan tradisinya sendiri. Hal ini bukan karena kecanggihan teknologi yang sangat pesat, tapi ada kemunduran kebudayaan dan tradisi daerah yang hari ini lupa dan tidak tahu budaya sendiri.
Kegiatan ini bukan hanya Festival Budaya saja yang kami laksanakan, akan tetapi dibarengi dengan Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) ke 59. Di usia yang ke 59, Karang Taruna ingin memperhatikan keadaan sekitar khususnya dalam kebudayaan yang saat ini tergerus oleh zaman. Kami ingin budaya dan adat sunda tetap terjaga serta bisa dilestarikan selamanya.
Rangkaian acara ini sangat meriah, masyarakat sangat antusias melihat acara ini. Karena memang banyak perlombaan-perlombaan tradisional seperti, bebentangan, ucingan nagog, hahayaman terlebih penampilan khas adat sunda ada tari jaipong, musik karinding, gendang penca, tari merak, degung, calung dan pencak silat.
Kemudian bukan itu saja yang disajikan dalam kegiatan ini. Para pemuda yang tergabug dalam Karang Taruna itu juga mengadakan santunan anak yatim untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial kita sebagai karang Taruna.
Irfan Maulana, Ketua Karang Taruna Desa Cibitung Wetan menyampaikan, “acara Festival Budaya dan BBKT ini berangkat dari kerasahan para pemuda dan pemudi Desa Cibitung Wetan yang kemudian Karang Taruna menampung aspirasi mereka sehingga tercetuslah ide untuk menggelar kegiatan ini”.
Festival Budaya ini mengambil tema “Mulih Ka Jati, Mulang Ka Asal”. Tema tersebut mengandung arti bahwa kita akan kembali ke yang maha kuasa namun padangan kami dalam kegiatan Festival Budaya ini secara filosofis mengandung arti bahwa kita harus kembali kepada hakikat kita sebagai orang yang berbudaya dan beridentitas sunda (ulah poho kena jati diri mangkana kudu inget kena asalna).
Sekretaris Desa Cibitung Wetan, Ateng Rahmat Kurniawan mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi kegiatan ini agar masyarakat tidak lupa dengan tradisi dan budaya. “Sebagai harapan Karang Taruna Desa Cibitung Wetan yang mengadakan kegiatan festival budaya ini, kami pun selaku pemerintahan berharap bisa memotivasi masyarakat luas untuk menjaga budaya dan tradisi sunda yang pada hakikatnya mulai terkikis oleh budaya asing”, tandasnya.
Acara Festival Budaya ini dihadiri oleh benerapa stakeholder diantaranya Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor, dan Kepala Desa Cibitung Wetan.
(Kontributor: Muhammad Yunus)