visinews.net – Setiap tanggal 3 Mei, dunia memperingati Hari Pers Sedunia, sebuah momen reflektif yang mengingatkan kita pada pentingnya kebebasan pers dan peran peran jurnalisme dalam membangun masyarakat yang demokratis.
Jurnalisme yang sehat menyediakan oksigen bagi demokrasi. Informasi yang akurat, berimbang, dan dapat dipercaya memungkinkan rakyat membuat keputusan yang cerdas—dalam memilih pemimpin, menyuarakan pendapat, dan menuntut pertanggungjawaban. Di balik setiap sistem demokrasi yang kuat, selalu ada pers yang bebas dan bertanggung jawab.
Suara rakyat adalah fondasi utama dalam sistem demokrasi. Namun, suara tersebut tidak akan bermakna tanpa adanya informasi yang akurat, jujur, dan dapat dipercaya. Di sinilah peran penting jurnalisme hadir sebagai penopang demokrasi. Jurnalisme yang baik bukan hanya menyampaikan berita, tetapi menjadi tolok ukur bagi masyarakat untuk membuat keputusan yang sadar dan kritis. Oleh karena itu, demokrasi yang sehat tidak mungkin berdiri tanpa jurnalisme yang berkualitas.
Jurnalisme berfungsi sebagai mata dan telinga publik. Dalam masyarakat demokratis, media memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kekuasaan, menyuarakan kepentingan masyarakat, serta menyediakan informasi yang relevan dan mendalam. Ketika media menjalankan fungsinya dengan menjunjung tinggi kredibilitas, masyarakat dapat memahami isu-isu penting, membedakan fakta dari opini, dan terlibat aktif dalam proses demokrasi.
Sebaliknya, ketika jurnalisme dikendalikan oleh kepentingan politik atau ekonomi, informasi yang diterima publik bisa menjadi terkesan manipulatif. Hal ini mengancam kualitas demokrasi, karena warga negara tidak lagi dapat membuat keputusan berdasarkan fakta yang objektif.
Hari ini, jurnalisme menghadapi tantangan yang tidak ringan. Di satu sisi, kemajuan teknologi membawa akses informasi lebih luas. Namun di sisi lain, hadir pula banjir hoaks, ujaran kebencian, hingga tekanan ekonomi yang membuat media rentan terhadap kepentingan pasar atau politik. Tidak sedikit jurnalis yang harus bekerja dalam tekanan, sensor, bahkan ancaman fisik hanya karena menyuarakan kebenaran.
Maka dari itu, peringatan Hari Pers Sedunia bukan hanya selebrasi, melainkan seruan untuk melindungi kebebasan pers, menjunjung tinggi etika jurnalistik, dan menghargai peran jurnalis sebagai penjaga demokrasi.