Sumedang, visinews.net – Ketua Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik PC IMM Sumedang, Yusron Hadi mengatakan bahwa munculnya program-program pembangunan infrastruktur akan melahirkan potensi korupsi. Menurutnya, hal itu terjadi karena budaya korupsi di negara ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang mengkristal, Rabu (21/09/2022).
Yusron juga menyebutkan belum lama ini muncul ke permukaan dugaan kasus tindak pidana korupsi di Kabupaten Sumedang yang menyeret 3 nama pejabat PUTR Sumedang berinisial AB (pejabat pengadaan), BR (pokja pemilihan/penyedia) dan DR (Kabid Binamarga Dinas PUTR tahun anggaran 2019) yang juga menyeret 1 nama kontraktor berinisial US dalam proyek perbaikan jalan kudawangi-keboncau, Kecamatan Ujungjaya tahun anggaran 2019.
“Kasus ini tentunya sangat mencederai dan melukai hati masyarakat di Kabupaten Sumedang. Karena dalam keadaan darurat ekonomi seperti ini masih ada pejabat publik yang bermain kotor demi kepentingan pribadinya. Tak tanggung, dengan adanya kasus ini, negara mengalami kerugian sebesar 3,1 Milyar yang berakibat juga kepada menurunnya kualitas pada material perbaikan jalan itu sendiri,” pungkasnya.
Ia juga beranggapan bahwa degradasi moral masih mengakar didalam diri para pejabat publik. Diibaratkan orang-orang hebat sebagai pemerintahan, yang menjadi penjahat untuk negaranya sendiri.
“Sudah sangat jelas, dengan terang-terangan disini mereka memposisikan diri seabagai orang munafik dengan dalih melakukan tugas mulia mengurusi urusan negara, padahal merekalah bagian dari perusak ekonomi negara,” tegasnya.
Kata Yusron, lebih lanjut, dalam hal ini, KPK harus lebih menguatkan benteng instansi agar tidak ada pelemahan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia dan keterlibatan aparatur pengawas internal pemerintah juga harus dikuatkan.
Sumber ilustrasi: detiknews