visinews.net – Setiap tanggal 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini, sebuah momen untuk mengenang Raden Ajeng Kartini, pelopor emansipasi wanita yang gagasan-gagasannya lebih maju dari zamannya. Hari Kartini bukan hanya sekadar memakai kebaya dan ceremonial. Namun, di sinilah rasa perempuan bersatu. Kita akan memindai jejak kartini, bukan hanya di buku sejarah tapi dalam hati setiap perempuan.
Jika Kartini di masanya menyuarakan pendidikan dan hak-hak perempuan. Sekarang di 2025, suara perempuan udah rebrand, tapi corenya masih tetap sama ingin di notice, di appreciate, sama ingin diakui di semual hal. Hari Kartini sekarang itu bisa jadi stage buat perasaan semua perempuan yang mungkin selama ini silent, di ghosting, atau malah di judge.
Kita sebagai perempuan ada rasa bangga ketika udah banyak target yang ke achieve, tetapi juga capek banget ngelawan mindset lama soal patriarki ataupun gender yang nggak selesai-selesai. Kita juga kadang masih khawatir soal aman atau nggak di dunia nyata sama di internet.
Setiap peran perempuan udah pasti punya feel yang beda-beda. Ibu-ibu tuh biasanya emosinya kaya rollercoaster antara happy ngurusin keluarga sama stress karena dituntut untuk multitasking. Sedangkan anak-anak muda kayak kita, semangatnya on fire, tapi kadang juga overthinking soal masa depan yang kayaknya complicated banget.
Tapi untungnya, support system antar perempuan sekarang tuh kuat banget. Kita bisa curhat (data emosi), saling support biar nggak down, terus ngerayain setiap kemajuan kecil bareng-bareng. Suara kita semua bisa jadi jalan buat bikin perubahan.
Hari Kartini ini bukan cuma buat throwback ke masa lalu. Tapi lebih ke reminder buat kita semua perempuan, buat terus maju dan saling jaga. Jadi, let’s keep supporting each other, rayain setiap kemenangan, sekecil apapun, dan jangan pernah berhenti buat speak up demi masa depan yang lebih fair buat kita semua. So, Happy Kartini Day, dan jangan lupa #GirlsSupportGirls!