Setiap tanggal 9 Desember, seluruh dunia memperingati hari Anti Korupsi Sedunia. Namun, hari itu bukanlah satu-satunya hari untuk menunjukkan keberpihakan kita kepada gerakan anti korupsi.
Sebagai manusia yang hidup di era modern, kita memerlukan gerakan ini selamanya. Mari jadikan 9 Desember sebagai titik awal perjuangan kita melawan korupsi, bagaimanapun caranya. Mungkin bagi sebagian orang, di tanggal 9 Desember adalah satu-satunya hari untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap gerakan anti korupsi. Tapi, apakah itu benar-benar cukup? Tentu saja tidak.
Seharusnya, kita tidak hanya menunjukkan keberpihakan kita satu hari dalam setahun, dalam satu momen perayaan. Mengapa?
Korupsi saat ini adalah masalah global, yang tidak dapat diatasi dalam hitungan jam atau bahkan satu hari.
Suatu gerakan anti korupsi haruslah menjadi bagian dari hidup manusia yang berakal sehat, yang terus berjuang melawan tindakan korupsi di mana pun dan kapan pun.
Bahkan masih banyak organisasi atau pemerintah yang memiliki kebijakan dalam menangani korupsi, namun korupsi tetap terjadi dan terus tumbuh.
Gerakan anti korupsi adalah pertarungan panjang dan berkelanjutan.
Dalam sebuah masyarakat, kita semua harus menjadi bagian dari gerakan ini. Untuk membangun masyarakat yang adil dan transparan, kita perlu berbicara, memberikan pendapat dan membantu mengawasi segala tindakan.
Bekerja sama dengan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan masyarakat umum, melupakan ego pribadi dan kepentingan kelompok, serta dengan berkomitmen menjaga integritas dan keterbukaan.
Tindakan korupsi tidak akan pernah teratasi saat segelintir masyarakat yang berasal dari berbagai negara dan profesi, terus menjadi bagian dari tindakan tersebut. Komitmen adalah kunci untuk berhasil dalam menjalankan gerakan anti korupsi.
Tanggung jawab sebagai warga negara yang baik adalah membangun sebuah masyarakat yang bertanggung jawab, yang menjunjung tinggi nilai moral dan keadilan.
Mari bersama-sama belajar membuka hati dan pikiran untuk mengetahui lebih dalam tentang korupsi. Dengan cara itu, kita dapat memahami, mengenal, dan menghindari korupsi.
Penulis: Dhea Rahma Sari
Bidang PSDM BEM ITB VINUS Bogor