Bogor – Visinews.net – Sejak Selasa (3/8/21), pergerakan tanah longsor di Kp. Ciater Desa Cipinang Rumpin masih terjadi hingga hari ini, bahkan longsoran dari tebing dengan ketinggian kurang lebih 60 meter itu semakin besar dan meluas.
Menanggapi peristiwa tersebut, warga setempat merasa khawatir akan adanya pergerakan tanah yang hingga hari ini terus terlihat. Bahkan dengan dampak yang sudah terjadi, warga merasa pihak pemerintah seperti BPBD dan pihak-pihak yang bertanggung jawab segera melakukan penanganan secara intensif.
Meskipun pihak PT BSM melakukan pembersihan jalan serta pembuatan jalur alternatif sementara untuk mengubungkan kembali jalan Ciater- Jatinunggal, namun warga tetap berharap bahwa pihak-pihak yang terkait dapat memberikan solusi terbaik agar longsor tidak terus menerus meluas.
Saat ini, sejumlah warga yang sebelumnya mengungsi, sudah kembali pulang kerumahnya masing-masing.
Seorang warga, Samsudin sekaligus pemilik rumah yang mengalami kerusakan mengungkapkan harapannya bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait agar dapat maksimal dalam menangani peristiwa ini.
“Saya harap pemerintah daerah seperti camat, BPBD, bahkan PT BSM pun dapat mentuntaskan penanganan bencana ini hingga selesai. supaya tidak ada lagi keresahan di masyarakat,” ujarnya.
Samsudin juga mengkhawatirkan keadaan cuaca saat ini. Kemungkinan pergerakan tanah terjadi lagi sangat besar.
” Ditambah dengan cuaca saat ini yang seringkali hujan, otomatis tanah pun masih terus bergerak bahkan sampai terdengar bergemuruh. Supaya anak-anak dan istri saya juga yang saat ini sedang hamil bisa kembali kerumah dengan aman,” sambungnya.
Selain itu, warga Kampung Ciater juga berharap pihak PT BSM dapat mendengarkan permintaan-permintaan masyarakat selama ini. Perihal pembuatan aliran pembuangan air tambang agar tidak menjadi bendungan dan jika pertambangan sudah tidak beroperasi, tidak beralih menjadi danau.
Salah seorang warga, Masri mengungkapkan harapannya mewakili warga yang lain untuk dibuatkan saluran pembuangan air.
“Kalau harapan saya pihak PT BSM mau menerima permintaan dari kami, warga sekitar yang selama beberapa tahun ini tidak pernah ada balasan. Tentang pembuatan saluran pembuangan air (parit). Khawatirnya suatu hari nanti malah akan berubah menjadi danau. Supaya itu tidak terjadi, maka buatkanlah parit,” kata Masri, warga ciater yang terdampak.
Selain itu, beliau juga menambahkan harapannya kepada pihak PT BSM untuk tidak mengabaikan keluhan-keluhan warga setempat perihal dampak dari kegiatan tambang seperti retakan-retakan rumah warga akibat dari getaran dinamit setiap harinya.
” Ada warga yang rumahnya dekat dengan pertambangan melapor, rumah mereka mengalami retakan dibagian dinding atau keramik. Jangan jawab itu karena rumah kami kurang semen lah. sudah jelas setiap hari getaran dinamit itu terasa.” Imbuhnya