BOGOR, VISINEWS.NET – Kamis (08/10/2020) kemarin, GMKI Cabang Bogor yang tergabung bersama Kelompok Cipayung Plus melakukan aksi demonstarasi penolakan terhadap Omnibus Law. Aksi berjalan dangan cukup kondusif. Meski begitu ada sebuah pemberitaan yang menyatakan Bima Arya hadir dan menghentikan aksi demonstrasi.
Berita yang dirilis media Kumparan dengan tajuk “Bima Arya Bubarkan Massa Aksi Tolak Omnibus Law di Istana Bogor” tidak benar adanya. Brian Samosir selaku Ketua GMKI Cabang Bogor menegaskan bahwa tidak ada perwakilan mahasiswa dalam aksi yang menemui ataupun ditemui oleh Bima Arya.
“Tidak satupun pimpinan Kelompok Cipayung sebagai koordinator dari masing-masing organisasi yang ditemui oleh Walikota Bima Arya. Termasuk saya sendiri,” pungkasnya.
Dilansir dari laman resmi Pemkot Bogor, Bima Arya turut memantau aksi unjuk rasa mahasiswa yang melakukan penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Istana Bogor. Selain melakukan pemantauan melalui CCTV di Balai Kota Bogor, Bima Arya juga terjun langsung dan berkoordinasi dengan Kapolresta Bogor Kota dan Dandim 0606/Kota Bogor di halaman Istana Bogor.
Lebih lanjut lagi, Brian menyampaikan bahwa pada waktu itu kelompok aksi memang akan membubarkan diri.
“Kita memang akan membubarkan diri. Maka dari itu kita meminta diberikan ruang untuk menyampaikan pernyataan sikap dan tuntutan aksi. Tiba-tiba, hari ini (9/10) saya dikirim link berita dan ternyata beliau ada disamping kami (dalam foto yang beredar) saat pembacaan tuntutan, yang kami sendiri tidak mengetahui kehadiran beliau.” lanjut Ketua GMKI Cabang Bogor tersebut.
Atas dasar ini, GMKI Cabang Bogor memberikan klarifikasi jangan sampai terbangun persepsi publik yang menganggap Walikota Bima Arya datang bak pahlawan menghentikan aksi demonstrasi yang diinisiasi Kelompok Cipayung.