Bogor, Visinews.net – Sekarang kita telah masuk pada bulan kedua merasakan dan melawan pandemi Covid-19. Banyak hal yang sudah kira rasakan. Banyak hal juga yang mulai terasa dampaknya. Dampak Covid-19 tidak hanya merenggut korban jiwa, namun sudah mulai terasa di sekor ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarakat sudah mulai terasa sangat sulit, bahkan mulai merambah terasa dampaknya ke kehidupan sosial masyarakat. Dampak ekonomi sangat berpengaruh terhadap kehidupan tatanan sosial masyarakat. Kemampuan ekonomi mayarakat terhadap daya beli dan pemenuhan kebutuhan hidup mulai turun. Data yang disampaikan oleh Sri Mulyani Mentri Keuangan RI pada saat Sidang Kabinet Paripurna dalam video conference, Selasa 14 April 2020 menyampaikan bahwa akan ada penambahan sekitar 1,1 juta orang miskin baru di Indonesia. Bahkan bisa mencapai 3,87 juta orang dalam skenario terburuk nantinya.
Gerakan Cinta Gerakan Solidaritas
Rasa cinta adalah hal yang mendasar dan pasti dimiliki oleh setiap manusia. Ada 2 rasa cinta yang paling mendasar yaitu cinta manusia kepada sang pencipta-Nya dan cinta manusia kepada sesama makhluk ciptaan-Nya. Saat ini kita tidak hanya dibatasi oleh jarak komunikasi langsung antar sesama, tetapi juga ada keterbatasan kemampuan materi yang sudah mulai kita rasakan. Intesitas komunikasi langsung tidak bisa kita lakukan seintens pada saat sebelum pandemi Covid-19, namun banyak hal yang bisa tetap kita lalukan untuk tetap menumbuhkan rasa cinta dan rasa solidaritas sesama.
Gerakan solidaritas dapat terus kita tumbuhkan antar sesama minimal dari lingkungan terdekat kita. Mulai dari keluarga terdekat dan mulai dari lingkungan terdekat yaitu antar tetangga. Gerakan cinta melalui gerakan solidaritas dapat terus tumbuh dan terasa manfaatnya apabila dilakukan secara kolegtif dan berkesinambungan. Optimisme yang besar untuk mampu bersama melewati pandemi Covid-19 ini dapat tumbuh seiring dengan gerakan bersama yang kita lakukan. Gerakan solidaritas yang didasari cinta dan kemandirian masih sangat bisa tumbuh di masyarakat Indonesia. Terutama masyarakat di pedesaan. Inilah yang mendasari gerakan lawan Covid-19 dengan 2000 Rupiah melalui DAPUR VINUS menjadi wujud sebuah gerakan cinta gerakan solidaritas untuk sesama. DAPUR VINUS Masak Bersama Makan Bersama Hal yang penting selain tetap mematuhi himbauan Pemerintah untuk tetap hidup sehat dan menggunakan masker serta tetap beraktifitas di rumah yaitu tetap peduli dengan kondisi sesama minimal di lingkungan terdekat yaitu tetangga kita.
Yayasan Visi Nusantara Maju besama MAN (Maju Anak Nusantara), ALINEA (Aliansi Perempuan Peduli Indonesia), Koperasi Galang Visi Nusantara (GVN) dan Pusat Kajian Gender dan Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PKG-P3A) dibawah pimpinan Bapak Yusfitriadi menginisisasi gerakan “DAPUR VINUS”. Gerakan ini merupakan bagian dari Gerakan Lawan Covid19 dengan 2.000 Rupiah Dari, Oleh dan Untuk Kita Semua. DAPUR VINUS merupakan bentuk realisasi tahap kedua dari pengumpulan donasi yang kita lakukan. DAPUR VINUS berawal dari spirit gerakan cinta dan gerakan solidaritas antar sesama. Dilakukan dari ruang lingkup terdekat kita. Saling peduli untuk menumbuhkan rasa solidaritas sesama dengan masak bersama dan makan bersama. Masak bersama dilakukan dari rumah sendiri untuk bisa dibagikan ke tetangga terdekatnya yang membutuhkan. Ini dilakukan secara mandiri dan berkesinambungan. Selain membantu sesama ini mampu untuk tetap menimbulkan rasa solidaritas dan peduli sesama yang kian hari makin terkikis ketika kita disibukkan urusan pribadi dalam menghadapai pandemi Covid-19. Semakin Banyak yang Peduli Semakin Banyak yang Terbantu Gerakan Lawan Covid-19 dengan 2000 Rupiah melalui DAPUR VINUS Masak Bersama Makan Bersama berharap menjadi sebuah gerakan solidaritas antar sesama untuk tetap menjaga rasa empati dan peduli disaat pandemi Covid-19. Gerakan ini kecil Ketika dilakukan sendiri namun akan terasa besar manfaatnya ketika dilakukan secara kolegtif dan berkesinambungan.
Masyarakat yang memiliki kemampuan dapat membantu sesama dengan menyisihkan rezekinya untuk peduli sesama, Apalagi disaat bulan Ramadhan ini. Bulan penuh keberkahan dan menjadi bulan yang mampu dapat melatih kita untuk berbuat bagi sesama disaat penuh keterbatasan. Kepedulian masyarakat malalui berbagai gerakan filantropi seperti ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi yang tepat ketika semua stake holder mendukung. Akan terasa lebih maksimal manfaatnya ketia Pemerintah pun memberikan atensi dan bentuk kepeduliannya dengan program yang tidak hanya menjadi program rutinitas tetapi disertai dengan nilai-nilai kemadirian dan solidaritas bersama. Rasa optimis ini akan terus ada, kita mampu melewati musibah di negri tercinta saat semuanya peduli dan memiliki rasa yang sama yaitu rasa cinta dan rasa solidaritas untuk meringankan beban bersama. Mulai dari hal yang terkecil yang bisa kita lakukan dan mulai dari sekarang yang bisa kita lakukan. Hal kecil akan terasa besar manfaatnya ketika dilakukan secara kolegtif dan berkesinambungan. (NG/Visinews.net)