Pada Rabu, 2 Oktober 2019 tim visinews.net telah mewawancarai seorang Komite Perencana Pembangunan Strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor yaitu Saepudin Muhtar atau yang biasa disapa dengan Gus Udin mengenai Filosofi Bulan Bakti Pancakarsa.
Gus Udin menyebutkan bahwa dari 435 Desa/Kelurahan di Kabupaten Bogor terdapat 45 Desa yang masih tertinggal. Dari hal tersebutlah kemudian menjadi sebuah filosofis atau latar belakang awal dari Bulan Bakti Pancakarsa.
Dari 45 Desa itu, Pemerintah Kabupaten Bogor akan melakukan pembangunan yang bukan hanya infrastrukturnya saja tapi juga dari aspek kesehatan, pendidikan yang masih belum terakses oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Sehingga Bupati akan mengkolaborasikan pembangunan tersebut supaya cepat.
“Jadi, nanti setelah dilakukannya pembangunan, Desa yang tertinggal itu nantinya bisa menjadi Desa yang berkembang. Kemudian Desa yang berkembang bisa menjadi Desa yang maju. Dan Desa yang maju, bisa menjadi Desa yang mandiri. Inilah yang menjadi latar belakang dari Bulan Bakti Pancakarsa”, ujar Gus Udin
Pemerintah kabupaten Bogor, dalam hal ini akan merangkul semua elemen masyarakat termasuk TNI, Ormas, termasuk seluruh kalangan masyarakat sampai kepada tingkat yang paling bawah untuk bersama-sama melaksanakan percepatan pembangunan.
Komite Perencana Pembangunan Strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor itupun menambahkan, “Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam Bulan Bakti Pancakarsa. Pertama yaitu TNI Masuk Membangun Desa (TMMD) yang baru saja diresmikan pada Launching Bulan Bakti Pancakarsa tadi siang di Kecamatan Tanjungsari. Kedua, membagikan 21.000 zak semen untuk betonisasi jalan yang ada di jalan-jalan desa. Hal ini kita laksanakan agar ada konektivitas antar wilayah agar pembangunan tersebut bisa lebih cepat”.
Lebih lanjut, Gus Udin pun menyampaikan alasan kenapa hanya 21.000 zak semen yang dibagikan. Hal ini adalah hanya sebagai stimulan. Karena tidak didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melainkan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Pembangunan ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bogor, tapi juga tanggung jawab semua masyarakat”, tandasnya.
Selain pembangunan infrastruktur, kebersihan lingkungan juga harus dijaga. Di Bulan Bakti Pancakarsa inilah pemerintah akan menargetkan tempat-tempat sampah atau Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara yang tidak pada tempatnya itu sudah habis, tidak ada lagi. Sehingga langkah konkrit Pemerintah Kabupaten Bogor adalah menyiapkan bak-bak sampah. Sungai-sungai yang banyak titik-titik sampahnya, akan dibersihkan oleh Pemerintah bersama dengan masyarakat.
Selain itu, dalam Bulan Bakti Pancakarsa, Pemerintah juga akan menuntaskan 6.730 Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU). Kemudian, Gus Udin juga memberikan informasi bahwa Bulan Bakti Pancakarsa ini akan digaungkan setiap bulan Oktober.
Di akhir wawancara, Gus Udin menyampaikan ada dua fungsi utama dalam karsa Bogor Membangun. Pertama, menata Kota/Desa (City Beautification Project) yang saat ini sedang digaungkan dari mulai simpang sentul, Cibinong City Mall (CCM), dan kawasan Pemerintahan Kabupaten Bogor. Sementara itu, untuk di Desanya, Pemerintah akan melakukan percepatan pembangunan kepada 45 Desa tertinggal termasuk penuntasan 110 jembatan rawayan.
Dari wawancara antara tim visinews.net dengan Saepudin Muhtar selaku Komite Perencana Pembangunan Strategis Pemerintah Kabupaten Bogor dapat disimpulkan bahwa hal ini sama dengan apa yang disampaikan Ibu Bupati pada Launching Bulan Bakti Pancakarsa Tahun 2019 di Desa Buanajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor tadi siang.