Menteng, Jakarta Pusat.
Buntut dari gugurnya kader terbaik IMM Cabang Kendari Sulawesi Tenggara alm. Randi dan alm. Yusuf Kardawi yang diindikasikan tertembak peluru tajam, DPP IMM mewakili seluruh mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia menemui Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) hari ini Jumat 27/09/2019.
Setelah shalat Jum’at, delapan orang perwakilan mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia sudah tiba di kantor KOMNAS HAM dengan dipimpin oleh Koordinator Nasional Mahasiswa Muhammadiyah, Rimbo Bugis. Delegasi Mahasiswa Muhammadiyah diterima oleh salah seorang komisioner KOMNAS HAM, Muhammad Chairul Anam.
Kedatangan delegasi mahasiswa Muhammadiyah tersebut dalam rangka mendesak KOMNAS HAM untuk segera bersikap responsif dalam merespon kasus dugaan penembakan kader IMM di Kendari pada aksi demonstrasi menuntut pembatalan revisi UUKPK yang menelan dua orang korban jiwa yang merupakan mahasiswa Muhammadiyah.
“Kami mendesak KOMNAS HAM segera merespon penembakan kader kami di Kendari yang sampai meninggal dunia yaitu alm. Randi dan Yusuf Kardawi. Peristiwa penembakan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak bisa ditolerir”, ungkap Rimbo.
Lebih jauh, Rimbo menjelaskan bahwa setelah mereka selesai di KOMNAS HAM, mereka akan langsung ke gedung DPR dan istana Presiden untuk menuntut pencopotan Kapolda Sulawesi Tenggara yang telah gagal mengawal aksi demonstrasi mahasiswa dan malah melakukan pembiaran terhadap aksi brutal oknum polisi.
Chairul Anam yang merupakan perwakilan komisisioner KOMNAS HAM yang menerima delegasi mahasiswa Muhammadiyah tersebut, berjanji dan berkomitmen akan membantu dan mendorong pihak-pihak terkait untuk segera mengusut tuntas peristiwa dugaan penembakan mahasiswa di kendari tersebut.