Bogor, visinews.net – Direktur Eksekutif Visi Nusantara Maju, Ramdan Nugraha saat ditemui di Kantor Yayasan Visi Nusantara Maju, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Rabu (27/07/2022), mengatakan, kontestasi pemilihan Ketua DPD KNPI itu sebenarnya kental dengan muatan politik atau proses politik. Para pemuda ini harus melakukan konstribusi politik untuk menentukan pilihannya.
“KNPI itu organisasi kepemudaan yang harus berkontribusi di dalam mendorong tokoh, yang nantinya bisa memiliki kewenangan strategis untuk pengembangan daerah, provinsi hingga nasional. Jadi, bagi saya itu sebuah keharusan,” ujar Ramdan Nugraha kepada awak media, usai forum diskusi publik bersama para calon Ketua KNPI, Rabu (27/07/2022).
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan akan ada suara-suara dari berbagai unsur yang harus dipertimbangkan atas siapa yang pantas maju ataupun siapa yang tidak, tinggal bagaimana titik temunya nanti.
“Seharusnya, nama besar pemuda ini memiliki nilai jual dan posisinya jauh lebih kuat. Misalnya saja KNPI, di mana dari mereka sebagai kelembagaan itu bisa kira-kira mendorong, Seperti misalnya bisa dikatakan, legislatif ataupun eksekutif mendorong yang memang sosok progresif, baik dalam kacamata pemuda maupun kacamata nasional,” tandasnya.
Ramdan pun tak menampik, dalam politik itu pastinya ada istilah kawan menjadi lawan bahkan sebaliknya, dan inilah namanya keniscayaan dalam politik. Namun, dirinya berpesan jangan sampai baper dalam berpolitik, dan sebisa mungkin jauhi baper tersebut.
“Politik baper dalam skala grassroot itu cukup menjadi pemicu polarisasi yang sangat kuat. Misalnya Jokowi sudah jadi Presiden, kemudian Prabowo menjadi Menteri Pertahanan (Menhan). Sementara di bawahnya masih belum selesai. Sehingga kalau bisa itu jangan terjadi di tatanan yang lebih bawah. Contohnya, kontestasi Ketua KNPI ini, sudah tidak boleh terjadi sehingga ada tingkatan kematangan politik yang lebih jauh,” tutup Ramdan.