Warga News! Di era digital ini, makanan bukan lagi tentang rasa dan nutrisi. Bagi Generasi Z, memilih menu makanan bisa menjadi lebih dari sekedar memuaskan perut. Tapi juga tentang ekspresi sosial dan emosional dari ketakutan atau ketertinggalan (FOMO) hingga kecemasan memilih menu yang tepat (Menu Anxiety).
Mengutip dari laman Business Insider (Selasa, 28 Mei 2024) berdasarkan hasil survey oleh restoran Prezzo, 86% Gen Z mengalami menu anxiety. Faktor – faktor ini mengacu pada kesulitan dalam memilih menu yang sangat banyak dan bervariasi, belum lagi harga makanan, menyesali ketika sudah dipesan karena rasanya tidak disukai. Bahkan, tak jarang Gen Z meminta rekomendasi menu dari orang lain.
Selain itu, survey juga menemukan 38% Gen Z dan Gen Milenial lebih memilih menu di sosial media atau sudah dipromosikan oleh influencer terlebih dahulu sebelum datang ke restoran daripada memilih langsung ditempat. Mereka memilih tampilan makanan yang terlihat menarik dan estetik, sehingga tak jarang mereka mengambil foto sebelum menyantap makanan tersebut.
Menanggapi pengaruh media sosial terhadap menu anxiety, penting bagi individu untuk menyadari bahwa apa yang terlihat di media sosial sering kali berbeda dari kenyataannya itu semua bisa diatur sedemikian rupa.
Selain itu, penting juga untuk mengembangkan kesadaran diri dan kepercayaan diri dalam membuat keputusan makanan yang sesuai dengan preferensi pribadi, daripada terpengaruh oleh tren (FOMO) atau ekspektasi sosial yang dihasilkan oleh media sosial.
(Syahilla Audia)