Bogor, 19 Agustus 2024 – Kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) yang melibatkan seluruh kepala desa (Kades) se-Kabupaten Bogor kembali memicu kontroversi.
Pelaksanaan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada awal September 2024 di Pulau Dewata Bali selama empat hari.
Dengan rincian biaya untuk Kepala Desa sebesar Rp 15 juta, Sekretaris Desa (Sekdes) Rp 7 juta, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rp 7 juta.
Imam Rahmat Eriansyah sebagai Ketua Umum PC SEMMI Kabupaten Bogor menyayangkan kegiatan ini kembali akan dilaksanakan, dengan kontroversi yang sudah terjadi di tahun sebelumnya.
“Kami sangat menyayangkan dan tentunya sangat mengecam, kegiatan yang kami anggap lebih kepada Plesiran dan banyak dugaan penghamburan uang.”
Dilihat dari urgensinya, Imam menilai bahwa kegiatan ini penuh pertanyaan untuk esensi dan kebermanfaatannya bagi masyarakat.
“Dengan anggaran yang cukup besar dari biaya perdesa, rasa nya banyak urgensi yang lebih prioritas harus dijalankan. Ketimbang Bimtek yang dilaksanakan di Bali penuh dugaan Plesiran dan mungkin hanya liburan disana.”
Pengurus Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PC SEMMI) Kabupaten Bogor, dibawah kepemimpinan Imam Rahmat Eriansyah dengan tegas akan mengecam kegiatan ini.
Imam dan seluruh pengurus serta kader siap menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Bogor.
“Kami akan menggelar aksi untuk mendesak PJ Bupati membatalkan Kegiatan Bimtek ini, selain itu kami juga akan mengirimkan laporan kajian dari esensi Bimtek yang akan di selenggarakan ini kepada Ditjen Bina Pemerintahan Desa dan Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri).”
Hal ini, menjadi perhatian besar sebab dengan jumlah desa sebanyak 416 desa. Anggaran yang akan digelontorkan berarti sekitar 12 Miliar lebih.
“Urgensi dan kemaslahatan masyarakat lebih utama dan prioritas.”
Tutup Imam.