Bogor, Visinews.net – Sudah dua hari, sejak Senin sampai dengan Selasa 18-19 Mei 2020, Gerakan Covid-19 2.000 Rupiah lakukan aksi Dapur Visi Nusantara (Vinus).
Dapur Vinus digelar dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam segi kebutuhan pangan yaitu berbentuk makanan saji (masakan). Alokasi makanan yang dibagikan adalah 20 Kepala Keluarga untuk setiap titiknya.
Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa titik seperti RW 04 Desa Cibitung Wetan Kecamatan Pamijahan, Kp. Citeureup Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang, Kp. Resmigalih Desa Cibeber I Kecamatan Leuwiliang, dan Kp. Pamungguan Desa Leuwisadeng Kecamatan Leuwisadeng.
Irvan Firmansyah selaku Koordinator Pelaksana Dapur Vinus di lokasi Cibitung Wetan menuturkan, untuk kegiatannya dikerjakan oleh Pimpinan Ranting Nasyiatul ‘Aisyiah Cibitung Wetan.
“Penerima adalah warga setempat dan yang diutamakan itu jompo, janda yang memiliki yatim, dan orang membutuhkan lainnya. Jumlah paket masakan yang dibagikan sebanyak 70 paket,” tutur Irvan.
Irvan juga menyebutkan dana untuk Dapur Vinus ini digalang dari para donatur yang telah dikoordinasikan oleh Gerakan Covid-19 2.000 Rupiah untuk masyarakat.
Sementara itu, di tempat yang berbeda Rizki Riyanto selaku koordinator Dapur Vinus di Kp. Citeureup-Barengkok menyampaikan, terdapat 20 KK yang sudah menerima bantuan makanan gratis yang dilaksanakan oleh Dapur Vinus. Hal ini dimaksud untuk membantu para warga yang membutuhkan makanan di tengah kondisi Covid-19 dan bulan Ramadhan ini.
Tujuan ini juga sependapat dengan apa yang disampaikan oleh para koordinator di Kp. Resmigalih-Leuwiliang, dan Kp. Pamungguan-Leuwisadeng yaitu Roni dan Brian.
Mereka juga setuju kalau gerakan ini dilakukan untuk menopang ekonomi masyarakat yang membutuhkan dari hal yang terkecil yaitu berbagi makanan.
Besok masih ada Dapur Vinus di beberapa titik yang berbeda. Agenda Dapur Vinus akan terus dilakukan sampai hari Kamis menjelang Idul Fitri.
Di waktu yang berbeda, Yusfitriadi, Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju mengatakan, sebenarnya Dapur Vinus itu sebuah gagasan untuk melahirnya tradisi dan budaya solidaritas sosial dan kemanusiaan yang saat ini sudah mulai bergeser dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena konsep dapur vinus menggunakan beberapa keluarga yang membuat masakan lebih untuk tetangganya atau masyarakat lainnya.
“Dapur vinus hanya membuat gerakan stimulan saja, selanjutnya sangat berharap bisa muncul gerakan solidaritas yang digerakan oleh masyarakat itu sendiri. Karena kita faham betul, dalam kondisi yang sangat susah ini, hanya kepemimpinan yang bisa membagun tradisi solidaritas yang mampu mrminimalisir kesulitan masyarakat,” ungkapnya kepada visinews.net pada hari Selasa (19/5). (NG/Visinews.net)