Berbicara tentang berpikir kritis konstruktif sama halnya dengan membuka pintu untuk memahami bagaimana seseorang dapat mengonsumsi dan memproses informasi secara mendalam, mengelaborasi isu, mengevaluasi argumen, dan menghasilkan ide-ide baru. Namun, pada faktanya tidak jarang kita temui walaupun proses berpikir ini penting dan berharga, hasilnya belum tentu memberikan solusi secara langsung atau sesuai dengan harapan.
Perlu kita garis bawahi terlebih dahulu bahwa berpikir kritis adalah kemampuan seseorang untuk mengevaluasi informasi secara objektif, memahami argumen yang kuat, serta menemukan kelemahan dalam argumen yang diberikan secara komperhensif. Sementara itu, berpikir konstruktif melibatkan kemampuan untuk menyusun konsep dan gagasan baru, memecahkan sebuah permasalahan, dan berkontribusi dalam menciptakan solusi yang ditengah persoalan yang ada.
Ketika seseorang mampu menerapkan kedua jenis berpikir ini, kita dapat melihat berbagai potensi dan kemungkinan. Namun, tidak semua situasi menghasilkan solusi yang langsung atau memuaskan. Karena setiap manusia itu heterogen, memiliki perbedaan keyakinan dan perspektif yang dapat memengaruhi cara kita memandang suatu masalah dan mencari suatu solusi.
Maka, tidak selalu berpikir kritis dan konstruktif memiliki potensi besar untuk membantu menemukan solusi-solusi yang efektif dalam berbagai situasi. Terkadang hanya menambah persoalan yang lebih baru.
Kendati demikian, penting untuk diingat bahwa walaupun berpikir kritis konstruktif belum tentu solutif secara langsung, proses tersebut masih memiliki nilai yang besar. Proses berpikir ini membantu kita untuk lebih memahami masalah, mengembangkan ide-ide baru, dan memperluas wawasan kita.
Bagas Safardan (BEM ITB Vinus Bogor)