Bogor, Visinews.net—Slogan “All Eyes on Papua” dalam sepekan terakhir mencuat tidak lama setelah unggahan “All Eyes on Rafah” yang viral di media sosial.
Gerakan “All Eyes on Papua” ini berisi ajakan yang mendukung masyarakat adat Suku Aywu di Boven Digoel—merupakan salah satu kabupaten di Papua.
Hari ini, Suku Awyu tengah berupaya mempertahankan dan menolak pembabatan hutan seluas 36.094 hektare, yang setara setengah area Jakarta.
Hutan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat adat Papua, rencananya akan di ekspansi perusahaan kelapa sawit PT. Indo Asiana Lestari.
Melalui gerakan All Eyes on Papua ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi dan Bisnis Visi Nusantara (ITB Vinus) Bogor berinisiatif untuk melakukan aksi solidaritas dengan menyerukan petisi pencabutan izin sawit PT Indo Asiana Lestari (PT IAL) di kampus ITB Vinus Bogor, pada Jumat, 7 Juni 2024 hingga Sabtu, 8 Juni 2024.
Menurut Presiden Mahasiswa BEM ITB Vinus Bogor, Bagas Safardan menyampaikan, gerakan ini perlu diupayakan secara masif agar bisa membantu peristiwa yang tengah mengancam masyarakat adat Papua hari ini.
“Melalui aksi solidaritas yang kami gagas di kampus ini, kami meyakini bahwa apa yang kita suarakan dapat tersampaikan secara maksimal karena pesatnya era digital hari ini.” Tandasnya.
“Masyarakat adat Papua hari ini tengah menghadapi ancaman pembabatan lahan hutan yang menjadi sumber penghidupan mereka. Sebagai mahasiswa, maka saya mengajak kawan-kawan di kampus ITB Vinus Bogor untuk membuka mata atas apa yang tengah mengancam saudara kita di Papua.” Pungkasnya