Bogor, Visinews.net—Aliansi Pemuda Desa Cibeteung Udik menggelar konferensi pers, terkait Banjir di Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Pada Sabtu (25/05/2024).
Banjir menjadi bencana yang sudah biasa di rasakan oleh warga sekitar. Pasalnya, sudah hampir 20 tahun semenjak populasi mulai bertambah, serta banyak nya warga yang migrasi (pindah) tempat tinggal ke daerah bantaran kali Cibeteung, Kecamatan Ciseeng.
Banjir ini selalu di alami, sehingga setiap musim hujan sudah menjadi problem struktural yang di rasakan warga setempat dari tahun ke tahun.
Setidaknya, ada 2 kampung di pesisir kali Cibeteung yang selalu menjadi langganan banjir, yaitu kampung Pojok Gadung dan Kampung Siliwangi.
Kerugian yang di rasakan oleh warga saat banjir melanda bervariatif, jika ia seorang petani yang mempunyai lahan sawah dekat sungai, kerugian di taksir dari 5 hingga 50 juta oleh setiap petani yang memiliki 1 lahan persawahan. Sedangkan jika diakumulasikan, total ada kurang lebih 50 lahan empang (sawah) yang di miliki petani dari 2 kampung tersebut.
Tidak hanya itu, kerugian juga di rasakan oleh para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) yang mempunyai lahan usaha di sekitaran bantaran kali. Kerugian nya di taksir mencapai 1 hingga 10 juta setiap kali banjir ini melanda. Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Aldi Hidayat selaku salah satu pemuda di desa tersebut.
Di tahun ini, tercatat dalam 6 bulan terakhir banjir sudah 2 kali menimpah warga Desa Cibeteung Udik. Aldi mengatakan, “aparatur desa tidak sama sekali melirik permasalahan ini, jangan kan merespon, memberikan ucapan prihatin pun tidak sama sekali. Terkesan acuh serta tidak merespon.” Tutur Aldi
Peran aparatur desa seharusnya bisa menjawab dan memberikan alternatif, sebab Jika problem ini terus terulang, maka masyarakat setempat terus merasakan kerugian. Aldi bersama pemuda masyarakat desa Cibeteung Udik berharap pemerintah desa ikut andil dan segera menjawab permasalahan ini.
Visi News