Hallo Sahabat Visinews, Bagi seorang penulis, mendengar kata diksi tentu sudah bukan hal yang asing.
Penggunaan diksi yang tepat akan memudahkan seseorang untuk menerima dan memahami dengan jelas maksud dari informasi atau cerita.
Penggunaan diksi ini sangat berguna dalam karya tulis seperti laporan, puisi, novel, dan lain sebagainya. Tujuannya untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas.
Penyampaian sesuatu tentunya akan lebih jelas jika kita dapat memilih kata yang tepat dan sesuai.
Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar.
Sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana yang dibangun dalam sebuah karya.
Lantas, Apa Sebenarnya Diksi itu ?
Dari pengertiannya sendiri, diksi adalah pilihan kata untuk menyampaikan sesuatu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Adapun ciri-ciri diksi adalah:
- Menggunakan pilihan kata yang tepat dan sesuai dengan konteks kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan.
- Pilihan kata yang digunakan dapat membedakan nuansa makna, kata, dan bentuk yang sesuai dengan ide atau gagasan, situasi, dan nilai rasa pembaca maupun pendengar.
- Menggunakan pembendaharaan kata yang dimiliki dan dikenali oleh masyarakat, dan dapat menggerakkan dan memberdayakan kekayaan tersebut menjadi jaring kata yang jelas.
Jenis-jenis Diksi
Secara umum diksi dibagi menjadi dua jenis. Dua jenis diksi adalah diksi berdasarkan maknanya dan diksi berdasarkan leksikal. Penjelasan dari jenis-jenis diksi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Maknanya
- Makna denotatif, adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Contohnya, Rani Banting Tulang untuk mendapatkan hasil terbaik.
- Makna konotatif, adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contohnya, Sasi adalah seorang Tukang tidur, ia tahu banyak hal.
2. Berdasarkan Leksikal
- Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Contohnya, Bahagia = Senang, Lezat = Enak, Pintar = Pandai.
- Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Contohnya, Naik x Turun, Besar x Kecil, Banyak x Sedikit, Cepat x Lambat.
- Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu sama lain. Contohnya, penggunaan kata bulan pada kalimat ‘Bulan Purnama’
- Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafal sama. Contohnya penggunaan kata ‘Bank’ dan ‘Bang’.
- Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya sama. Contohnya pada penggunaan kata ‘Tidak Tahu’ dan ‘Goreng Tahu’.
- Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Contohnya penggunaan kata ‘Bunga’ Pada kalimat ‘Bunga Bank’ dan ‘Bunga Desa’.
- Hipernim, adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya. Contohnya, Di kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar.
- Hiponim, adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim. Contohnya, Harimau, Singa, Ular, dan lain-lain.