Oleh : Muhamad Rais Mujadid

Fungsi utama ortom Muhammadiyah adalah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita Muhammadiyah. Maka dari itu ortom adalah salah satu unsur yang sangat penting di dalam persyarikatan Muhammadiyah ini.

Maka tidak bisa kita pisahkan, antara ortom dengan Muhammadiyah. Karena sejatinya, cikal bakal kaderisasi, penerus  pimpinan Muhammadiyah itu terlahir dari ortom Muhammadiyah itu sendiri.

Ketika sang surya dilantunkan syahadat, melingkar keduanya tanggung jawab besar bagi penerus Muhammadiyah, Seperti yang dicita-citakan oleh kyai Dahlan. Maka dari itu ortom adalah tangan panjangnya kaderisasi,untuk lahirnya kader terbaik bagi penerus Muhammadiyah di masa depan.

Sehingga setiap jejak dan langkahnya bisa menghilangkan kabut hitam yang menghalangi perjuangan bagi setiap insan, bagi setiap manusia, bagi setiap muslim yang mengharapkan kebaikan di sisi Allah. Menyeru kepada seluruh umat Islam untuk meninggalkan peraduan untuk bersatu demi kemajuan agama Allah.

Maka dari itu, Muhammadiyah mendirikan ortom sebagai salah satu solusi bagi umat di masa depan. Pemuda Muhammadiyah, Nasyiyatul Aisyiyah, ikatan pelajar Muhammadiyah ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak suci putra Muhammadiyah hingga kepanduan Hizbul Wathan.

Lahirnya Pemuda Muhammadiyah Berasal dari berdirinya “Hizbul Wathon” yaitu tentara tanah air yang di pelopori KH. Muhtar tahun 1920 anggotanya adalah angkatan muda dan remaja yang dididik keterampilan kepanduan, keagamaan, kemasyarakat dan sosial kependidikan.

Hizbul Wathon terdiri atas dua tingkat, tingkat anak-anak dinamakan pandu atfal dan tingkat remaja di namakan pandu pangkela. Hw atfal dan hw pangkela pada saat itu dipimpin oleh dua tokoh kh muchtar dan kh. Raden hajid yang di sebut padvinder muhammdiyah oleh orang belanda.

Dalam perkembangannya tahun 1922 atas keputusan kongres-21 dimakasar di tetapkan berdirinya “pemuda ”. Dan baru di beri otonomi penuh sejak muktamar ke-37 di jogyakarta tahun 1968.

Lahirnya Naisyiatul ‘Aisyiyah adalah Organisas Otonom dan kader Muhammadiyah yang merupakan gerakan putri Islam. Bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan
keputrian. Maksud gerakan putri islam adalah mengerakkan putri-putri islam untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam, serta mengajak dan mengarahkan orang lain sesuai dengan tuntunan al-qur’an dan sunah, menuju terbentuknya putri islam yang berahklak mulia.

Dalam melaksanakan usahanya menuju terbentuknya pribadi putri islam yang berarti bagi agama, bangsa dan Negara, serta menjalankan fungsinya sebagai kader umat, kader persyarikatan dan kader bangsa, Nasyiah mendasarkan usaha dan perjuangannya atas prinsip-prinsipnya.

Nasyiatul aisyiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurnaan perjuangan Muhammadiah/ Aisyiyah.

Berdirinya nasyiatul ‘Aisyiyah bermula dari ide Sumardijo dalam usahanya untuk memajukan Muhammadiyah dengan mengadakan perkumpulan yang anggotanya terdiri dari para remaja ptura-putri standar scholl Muhammdiyah dengan nama siswa praja (SP) pada tahun 1919.

Tujuan terbentuknya siswa praja adalah:
1. Menanamkan rasa persatuan
2. Memperbaiki akhlak
3. Memperdalam agama.

Lahirnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berdiri di Surakarta, tanggal 14 Maret 1964 M / 29 Syawal 1384 H.

Tujuan IMM adalah “mengusahakan terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah”.

Sementara itu, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berdiri 18 Juli 1961, hampir setengah abad setelah Muhammadiyah berdiri. Jika dilacak jauh ke belakang, sebenarnya upaya para pelajar Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah sudah dimulai jauh sebelum lkatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tahun 1961.

Tujuan didirikannya IPM adalah “terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlaq mulia dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

Hizbul Wathan (HW) didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah.

Prakarsa itu timbul saat dia selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan Pandu di alun-alun Mangkunegaran.

HW didirikan dengan tujuan untuk menyiapkan, membina anak, remaja dan pemuda yang memiliki aqidah, mental, fisik berilmu dan berteknologi serta berakhlaqul kariman dengan tujuan terwujudnya muslim yang sebenar-benarnya untuk siap menjadi kader persyarikatan umat dan bangsa.

Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Perguruan Tapak Suci didirikan pada tanggal 31 Juli 1960 sebagai kelanjutan dari perguruan-perguruan silat yang telah ada sebelumnya dan melebur dalam satu wadah Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Tujuan didirikannya Tapak Suci adalah mengembankan seni bela diri di Indonesia, bersih dari ajaran yang tidak sesuai dengan Islam serta membentuk mental yang kuat dan jasmani yang sehat.

Emban amanah yang sangat luas menjadikan motivasi tinggi bagi pergerakan Angkatan Muda Muhammadiyah sebagai pelopor dan pelangsung penyempurna Agama.

Di puncak amanah yang dititipkan kyai Dahlan kepada angkatan muda muhammadiyah tidak boleh berhenti dipenghujung akhir jabatan. Bukan hanya amanah yang kyai dahlan titipkan kepada AMM, akan tetapi amanah Agama Allah yang di titipkan dipundak ini yang akan menjadi saksi perjuangan dihadapan Allah.

AMM bergerak terus dalam memompa kader terbaik bagi persyarikatan, kaderisasi setiap ortom dilakukan demi penyambung tampuk pimpinan umat nanti.

Dari mulai Pemuda Muhammadiyah hingga Tapak Suci, setiap ortom terus melakukan kaderisasi sesuai dengan emban amanah masing-masing tiap ortom.

Menyikapi berbagai permasalahan yang hadir pada dinamika persyarikatan Muhammadiyah kabupaten Sumedang tidak mengurangi semangat jihad bagi Angkatan mudah Muhammadiyah ketika menerima amanah itu dari kyai dahlan.

Dari ketua pemuda Muhammadiyah Rakanda Dodi Partawijaya, Ketua Nasyiyatul Aisiyah Adinda Karwati, Ketua Tapak Suci Rakanda Ismail Farid, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ridwan Marwansyah, Ketua Pimpinan Komisariat Ikatan mahasiswa Muhammadiyah Muhamad Rais Mujadid, Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah Riki Sonjaya, hingga kepanduan Hizbul Wathan.

Semuanya Serempak melaksanakan kaderisasi sesuai Anggaran dasarnya masing-masing. Hingga akhirnya terwujud semua cita-cita kyai dahlan.

Dari Baitul Arqam dasar yang dilaksanakan oleh Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiyatul Aisiyah, Diklatsar KOKAM yang dilaksanakan oleh pemuda Muhammadiyah, hingga kesatuan latihan Tapak Suci Pimda sumedang tersebar luas, Darul Arqam Dasar yang dilaksanakan oleh Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa muhammadiyah UNSAP sebagai langkah awal memulai amanah kyai dahlan tentang menyebar luaskan gerakan Muhammadiyah ini.

Berangkat dari unsur cinta kepada Muhammadiyah dan emban amanah yang diberikan oleh kyai dahlan kepada angkatan muda Muhammadiyah, menjadikan gerakan persyarikatan Muhammadiyah ini menjadi ladang jihad bagi kami. Berharap menjadi anak muda yang dinaungi Allah karena setiap perjuangan jihad kami bagi agama Allah ini.

“Awal Peradaban Islam Hadir Karena Anak Muda”

Karena bentuk kecintaan itu menghasilkan ghiroh untuk memperjuangkan kebenaran. Maka tidak akan pernah berjaya Agama Allah, jika bukan pemuda yang paling terdepan untuk memperjuangkan nya.

Awal peradaban Islam itu hadir karena anak muda sudah berkumpul demi masa depan agama, berbicara tentang kebenaran, menghancurkan kebatilan, ditegakkan sesuai dengan perintah Allah.

Seperti halnya di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Islam bisa menyebar luas hingga penjuru bumi ini dikarenakan di sekeliling Rasulullah adalah anak muda adalah pemuda sebagaimana pada waktu itu Umar bin Khattab masih muda, Utsman bin Affan, apalagi Ali bin Abi Thalib masih sangat muda sekali sehingga energi yang hadir di lingkungan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah energi yang kuat, penuh dengan ghiroh perjuangan.

Masih banyak contoh pemuda Islam yang membawa kejayaan Islam pada masanya, seperti Muhammad al-fatih diumur mudahnya mampu untuk menaklukkan kota konstantinopel. Thariq bin ziyad di masa mudanya mampu untuk menaklukkan kota Andalusia.

Sungguh anak muda yang akan menentukan masa depan agama sehingga anak muda yang akan menentukan masa depan persyarikatan ini. Bukan hanya ketika di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di sekeliling Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Pada masa perjuangan kyai Dahlan untuk mendirikan gerakan persyarikatan Muhammadiyah pun dikelilingi anak-anak muda yang rela berjuang demi agama Allah. Sehingga hadir ghiroh dalam dirinya untuk memperjuangkan agama Allah ini.

Maka dari itu sangatlah mustahil jika pimpinan daerah Muhammadiyah Sumedang menginginkan perubahan yang lebih baik di masa depan, apabila ia tidak melibatkan angkatan muda Muhammadiyah.

Maka dari itu kami mengemban amanah yang besar dari kyai Dahlan, sehingga kami solid bekerjasama membangun kemajuan persyarikatan untuk masa depan.

AMM Sumedang Bergerak

Menyikapi berbagai permasalahan yang hadir dalam dinamika persyarikatan Muhammadiyah, menjadikan tugas besar bagi kami sebagai angkatan muda Muhammadiyah menjadi garda terdepan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang hadir pada persyarikatan Muhammadiyah.

“Bukan hanya kedudukan sebagai ortom, namun menjadi garda terdepan perubahan bagi masa depan persyarikatan Muhammadiyah ini,”.

Ketika kami angkatan muda Muhammadiyah menyalakan api perjuangan kami maka kami tidak akan pernah memadamkannya sampai tujuan amanah yang diberikan oleh kyai Dahlan kepada kami, kami tuntaskan dengan sebenar-benarnya.

Wallahu a’lam

Loading