Survei Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) ini merupakan survei pertama kali dalam konteks Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor. Sehingga dalam survei kali ini masih menggunakan instrumen terbuka bagi tingkat elektabilitas Bupati dan Wakil Bupati Bogor menjelang Pilkada 2024. Adapun instrumen lainnya yang bersifat informatif dan edukatif kuisionernya bersifat tertutup. Karena komitmen LS Vinus dalam memberikan informasi dinamika politik tidak hanya sekedar konteks elektabilitas politik saja, namun lebih banyak kuisioner yang bersifat informativef dan edukatif.
Hal itu tergambar dengan adanya kuisioner yang menanyakan kepada masyarakat Kabupaten Bogor terkait tingkat pengetahuan masyarakat terhadap waktu tahapan pemungutan dan perhitungan suara pada Pilkada 2024. Ada juga instumen yang menanyakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Kinernja Penyelenggara Pemilu, baik KPU maupun BAWASLU.
Begitupun dengan tingkat kepuasan Masyarakat Kabupaten Bogor terhadap Kinerja Pemerintahan Kabupaten Bogor, baik Lembaga Eksekutif maupun lembaga legislatif. Termasuk faktor dominan masyarakat Kabupaten Bogor dalam menentukan Bupati dan Wakil Bupati, serta harapan masyarakat terhadap prioritas program yang harus dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Bogor terpilih pada Pemilu 2024.
Dalam konteks pilihan masyarakat Kabupaten Bogor terhadap Bupati, 5 besar ditempati oleh Jaro Ade (Ade Ruhandi) dengan 26, 75 %, Iwan Setiawan dengan 7,38 %, Rudy Susmanto dengan 5,63 %, Rikeu Iskandar dengan 3,75 % dan Elly Yasin dengan 3,13 %. Ada 5 hal menarik untuk menganalisis data di atas :
Pertama, Jaro Ade (Ade Ruhandi) memiliki elektabiltas yang konsisten. Ada diperingkat pertama untuk calon Bupati Bogor pada Pemilu 2024. Hal ini menggambarkan bahwa Jaro Ade sampai saat ini masih mendominasi elektabilitas, bahkan sangat jomplang dengan urutan berikutnya sampai hampir 20% selisihnya.
Kedua, matahari kembar di partatai Gerindra. Iwan dan Rudi dengan elekabiitas yang mepet, walaupun sangat jauh dengan Jaro Ade. Iwan di atas Rudi, karena beberapa minggu ini Iwan sangat rajin berdinamika politik, karena mungkin posisinya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra. Sementara Rudi beberapa minggu ini sangat pasif. Wajar ketika elektabiltas Rudi di bawah Iwan.
Ketiga, nama baru yang menyali Elly Yasin. nama baru itu adalah Rike Iskandar. Sangat wajar karena semenjak bulan yang lalu Rike sangat rajin turun ke masyarakat dan banyak memasang baliho dan spanduk, kondisi ini dipertegas dengan deklarasi secara terbuka tentang kesiapannya menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor. Dibuktikan dengan banyaknya komunikasi dengan partai politik yang membuka penjaringan. Sehingga namanya akhir-akhir ini sering muncul di media. terlebih menarik karena Rike berhasil menyalip Elly Yasin yang merupakan aktor lawas dalam konteks politik Kabupaten Bogor. Bahkan sebagai Ketum DPC PPP dimana Rike juga bergabung disana.
Selain itu, kondisi ini menggambarkan masyarakat sudah tidak terlalu memberikan attensi kepada trah Yasin untuk merepresentasikan PPP.
Keempat, tiga poros kekuatan politik di Kabupaten Bogor. Tiga Bulan menjelang pendaftaran pasangan calon melalui jalur partai politik masih didominasi oleh 3 kekuatan politk. Yakni Golkar, Gerindra dan PPP dalam perspektif ketokohan atau figure yang menjadi pilihan masyarakat Kabupaten Bogor. Sedangkan partai-partai yang menengah seperti PKS, PKB, Nasdem, Demokrat dan PDIP sampai saat ini belum memunculkan sosok yang kuat. Apakah partai-partai menengah tersebut akan ngeblok ke tiga kekuatan tersebut, atau memang belum memunculkan sosok yang kuat.
Kelima, tinggal berebut wakil. Jika melihat elektabiitas saat ini, secara presentasi yang memungkinkan untuk menjadi Calon Bupati adalah 2 sosok, yakni Jaro Ade (Ade Ruhandi) dan Iwan Setiawan atau Rudi Susmanto. Sehingga yang lainnya tinggal berebut calon Wakil Bupati. Andaipun ada dua kader PPP Rike dan Elly masuk ke 5 besar, terlalu jauh elektabiltasnya untuk menjadi calon Bupati. Paling memungkinkan menjadi calon wakil bupati bersaing dengan sosok-sosok yang masuk 10 besar.
Yusfitriadi
Founder Visi Nusantara Maju