Sukajaya, Visinews.net – Aktivis Muda Muhammadiyah aktif bantu jadi relawan di Sukajaya, Bogor, dari mulai pembangunan 91 hunian sementara, hingga aktivitas psikososial. Salah satu aktivis tersebut adalah Mahdar Nugraha yang merupakan aktivis Pemuda Muhammadiyah Ranting Leuwiliang, Kamis (7/5).

Awal tahun 2020, Kabupaten Bogor dilanda musibah banjir dan longsor yang mengakibatkan banyak kerusakan dan kerugian khususnya di Kecamatan Sukajaya. Bencana ini merupakan bencana alam terbesar yang terjadi di sukajaya, pasalnya longosr dan banjir ini bukan hanya terjadi di satu desa atau keluarahan saja, tapi juga di sebagian besar wilayah kecamatan sukajaya. Dampak dari bencana longsor ini diantaranya adalah lahan-lahan pertanian yang menjadi sebagian besar mata pencaharian warga harus terkubur, rumah-rumah rusak ringan, rusak berat dan hilang tertimbun tanah bebatuan.

Pasca bencana tersebut terjadi, Muhammadiyah Disaster Managemen Center (MDMC) memulai respon tanggap bencana sejak tanggal 2 januari 2020. Segala protokol dan instrumen tanggap bencana terus diupayakan dan dipenuhi dalam rangka membantu seluruh warga yang terdampak longsor, mulai dari assessment, penyaluran logistik berupa makanan cepat saji, baju layak pakai, keperluan sanitasi dan lain-lain. Segala aktivitas tersebut dilakukan hampir diseluruh lokasi yang terdampak longsor dengan komunikasi yang dibangun dari posko koordinasi selaku pusat informasi dan posko pelayanan sebagai pusat eksekusi kegiatan.

Setelah tahap tanggap bencana usai, MDMC Kabupaten Bogor bersama MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan evaluasi kegiatan serta rencana program rehabilitasi rekonstruksi. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk keseriusan dan komitmen Muhammadiyah dalam menangani persoalan kemanusiaan. Hasil musyawarah tersebut memutuskan bahwa Muhammadiyah akan membangun 91 hunian sementara (Huntara) di desa Cisarua kecamatan Sukajaya yang diperuntukan bagi penyintas di sana.

“Pembangunan Huntara tersebut berjalan sampai tanggal 19 april 2020. Namun tidak hanya sebatas hunian bagi penyintas saja yang diberikan, tapi juga mulai dari family kit hingga school kit bagi anak-anak juga disalurkan. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan tinggal dan menjalani kehidupan yang sebelumnya penyintas jalani dari balik terpal dan pembatas bambo,” kata Sekretaris Umum PRPM Leuwiliang itu.

Meskipun MDMC sudah memutuskan kegiatannya dipusatkan di desa Cisarua, namun hal itu tidak menjadi batas pergerakannya.

“Justru kita tetap komitmen menyalurkan segala bantuan bagi penyintas di sebagian besar kecamatan sukajaya yang terdampak longsor dengan segala yang dimilikinya. Pasalnya, pemerintah dan sebagian besar relawan sudah mengakhiri masa responnya di tanggal 31 januari 2020,” pungkasnya.

Maka dari itu, Muhammadiyah lewat MDMC memperluas jangkauan penyaluran bantuannya hingga ke desa-desa terpencil dan wilayah yang masih sangat membutuhkan.

Bukan hanya aspek fisik yang MDMC berikan, aspek-aspek kejiwaan dan psikologis juga terus digiatkan oleh seluruh relawan muhammadiyah melalui Cluster Psikososial. Kegiatan tersebut juga lah yang kemudian memberikan dampak positif bagi masyarakat yang terdampak di sebagian besar wilayah sukajaya karena sejatinya mereka pun butuh untuk dihibur dan dibahagiakan meskipun sebelumnya mengalami kejadian yang sangat membebani pikiran dan perasaan mereka. Beberapa terapi psikologis juga terus digairahkan demi menciptakan suasana batin yang positif bagi seluruh penyintas.

“Psikososial merupakan aspek yang juga perlu menjadi perhatian khusus pasca bencana. Karena pada umumnya masyarakat yang mengalami kejadian tidak baik secara langsung apalagi yang memilki tingkat bahaya luar biasa akan mengalami gangguan kecemasan, stress, perubahan perilaku bahkan trauma” jelas Mahdar Nugraha selaku Koordinator Cluster Psikososial yang juga Sekretaris Umum PRPM Leuwiliang.

Keseluruhan aktivitas tanggap bencananya MDMC tentunya tidak akan terlaksana dengan sangat baik selama kurang lebih 4 bulan jika tidak ditopang oleh Aktivis Muda Muhammadiyah yang selalu berjuang dan berjibaku digaris depan menjunjung tinggi nama kemanusiaan yang tulus ikhlas bekerja bagi ummat demi tercapainya suasana bahagia dan mandiri bagi seluruh masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sukajaya. (NG/Visinews.net)

Loading